Update COVID-19 di Sumut: 23 Kasus Baru, Ini Rekor Tertinggi

Jumat, 22 Mei 2020 – 01:05 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut, Whiko Irwan, mengatakan jumlah warga Sumatera Utara (Sumut) yang positif terjangkiti COVID-19 terus meningkat.

Data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Kamis (21/5/2020) hingga pukul 16.00 WIB, ada 23 kasus baru.

BACA JUGA: Herwisnu Tewas Mengenaskan Usai Baku Tembak dengan Polisi

Sekaligus ini jumlah terbanyak per hari terbanyak selama virus asal Wuhan ini masuk Sumut. Rekor sebelumnya terkonfirmasi 22 kasus pada 9 Mei 2020.

“Hari ini Kamis (21/5/2020) hingga pukul 16.00 Wib, jumlah PDP (pasien dalam perawatan) yang dirawat di rumah sakit sebanyak 193 orang. Pasien positif bertambah 23 orang menjadi 273 orang.”

BACA JUGA: Berita Duka, Suhartatik Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa

“Jumlah pasien sembuh sebanyak 87 orang atau meningkat 10 orang dibandingkan kemarin. Pasien yang meninggal dunia sebanyak 31 orang,” ujar Whiko Irwan, dalam live streaming, Kamis sore.

Dari jumlah 273 warga positif itu masih dominasi Kota Medan sebanyak 186 kasus, Deliserdang 32 kasus, dan Pematangsiantar sebanyak 14 kasus.

BACA JUGA: Monde Mahkota Biskuit Beri Paket Lebaran kepada Tenaga Medis Penanganan COVID-19

Sedangkan, untuk orang dalam pemantauan di Sumut saat ini berjumlah 535 orang.

Dijelaskan Whiko data terbaru ini memberikan gambaran bahwa upaya melindungi diri dari COVID-19 masih belum berjalan dengan baik.

Masih banyak warga yang mengabaikan protokol kesehatan.

“Karena itu kami kembali mengingatkan, kita harus selalu mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kita beraktivitas, jaga jarak saat berinteraksi sejauh 2 meter, hindari kerumunan,” tuturnya.

Untuk itu, Whiko kembali mengingatkan warga Sumut agar tidak mudik pada Lebaran tahun ini.

BACA JUGA: Terima Gaji Ganda, Oknum PNS Ini Divonis Tiga Tahun Enam Bulan Penjara

“Jangan bepergian ke manapun jika tidak mendesak, mengingat resiko yang besar karena kita tidak pernah tahu siapa yang bisa menularkan COVID-19 ini di luar,” pungkasnya. (nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler