jpnn.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyampaikan bahwa belum menerima laporan adanya dampak kerusakan di wilayah tersebut akibat gempa hari ini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyatakan pihaknya masih menelitik akibat gempa yang terjadi di barat daya Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu.
BACA JUGA: Malang Dilanda Gempa 5,2 Magnitudo, Berpotensi Tsunami?
“Sejauh ini, hasil pantauan tidak terdapat laporan kejadian (kerusakan),” kata Sadono di Jakarta, Sabtu (9/7).
Sebagai informasi, gempa bumi dengan kekuatan 5,2 magnitudo terjadi di wilayah selatan Jawa Timur pada pukul 03.27 WIB. Pusat gempa dilaporkan terjadi pada 171 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang dengan kedalaman 47 kilometer.
BACA JUGA: Pengungsi Korban Gempa di Mamuju Trauma Pulang ke Rumah
Gempa bumi tersebut dilaporkan dirasakan di sejumlah wilayah antara lain Karangkates dan Kepanjen di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Bliter dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).
Skala II MMI, yakni getaran gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang, serta benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
BACA JUGA: BMKG Minta Masyarakat di NTT tidak Terpancing Isu Gempa dan Tsunami
Kemudian, gempa susulan dilaporkan terjadi pada pukul 05.50 WIB dengan kekuatan 5,0 magnitudo. Gempa tersebut terjadi pada 163 barat daya Kabupaten Lumajang, dengan kedalaman 10 kilometer.
Pada 09.53 WIB dengan kekuatan 5,3 magnitudo dengan kedalaman 10 kilometer pada 167 kilometer barat daya Kabupaten Lumajang. Gempa tersebut dirasakan di Pasirian, Lumajang, Kepanjen Kabupaten Malang hingga ke wilayah Kota Malang.
Salah satu warga Kota Malang Krisna Ade mengatakan getaran gempa bumi susulan yang terjadi kurang lebih pada pukul 09.53 WIB tersebut dirasakan ringan dan menyebabkan sejumlah benda bergoyang.
"Getarannya tidak lama, namun ada beberapa barang yang bergoyang-goyang. Saya hanya merasa (goyangan) itu sebentar," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang Mamuri mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 03.27 WIB tersebut, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalamannya, merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Penyebabnya adalah adanya aktivitas subduksi. Hasil analisa mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme oblique naik atau oblique-thrust fault," katanya.
Gempa terkini di Malang yang dilaporkan tidak berpotensi tsunami. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu hoaks, tetapi tetap waspada. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul