jpnn.com, SURABAYA - Tim basket putra Putra Universitas Pelita Harapan (UPH) Banten sukses mempertahankan gelar LIMA Basketball Nationals 2018.
Hal itu terjadi setelah UPH mengalahkan Universitas Esa Unggul (UEU) melalui pertandingan ketat dengan skor 65-64 di GOR Universitas Airlangga (Unair) Kampus C, Surabaya, Kamis (16/8).
BACA JUGA: UPH Lawan Esa Unggul di Final LIMA Basketball Nationals 2018
The Eagles, julukan UPH, memimpin kuarter pertama dengan kedudukan 19-16. Mereka tampak dominan saat unggul 27-18 pada lima menit pertama kuarter kedua.
Namun, The Swans, julukan UEU, mengejar hingga kedudukan 31-31 saat rehat paruh pertandingan.
BACA JUGA: 20 Tim Adu Kuat di LIMA Basketball Nationals 2018
Hendra membuat poin terbanyak di kuarter ini dengan enam angka. Point guard UEU ini juga membuat lima poin lagi di kuarter kedua.
Muhamad Arrighi menjadi pemain paling subur di kuarter kedua dengan enam poin.
BACA JUGA: Unpri Juara LIMA Basketball Go-Jek SMC 2018
Laga semakin sengit saat kedudukan imbang dengan skor 39-39 pada paruh pertama kuarter ketiga.
UEU berbalik unggul di akhir kuarter ini. Kuarter ketiga berakhir dengan skor 48-47.
UEU melihat buah kolektivitas di kuarter ini. Tujuh pemainnya bisa mencetak angka.
Enam poin Gabriel Jorge Josua menjadi sumbangan terbanyak buat UPH di kuarter ketiga ini.
The Swans memimpin 59-56 di lima menit pertama kuarter penutup. Mereka unggul dua angka (64-62) di menit terakhir. Drama di detik-detik terakhir berakhir buruk buat UEU.
Sementara itu, tim putri Universitas Esa Unggul (UEU) Jakarta berhasil mempertahankan gelar LIMA Basketball Nationals 2018 untuk dua musim berturut-turut usai mematahkan perlawanan Universitas Pelita Harapan (UPH) Banten dengan skor 62-56.
Pelatih UEU Parna Abrizalt Hasilohan menurunkan skuat terbaiknya yang terdiri dari Jane Charissa Purwandoyo, Tiara Aulia Denaya, Stella Fabiola, Kadek Sanis Jisanceghi, dan Shira Amadea Chalik sebagai starter.
Mereka berhadapan dengan skuat UPH asuhan Fajar Kusumasari yang tediri dari Millania Angela, Leonita Angela, Regita Pramesti, Fransisca Walandouw, dan Ni Komang Sitha Dewi Marino.
UEU mengambil inisiatif menyerang sejak awal dan memimpin 8-5 di paruh pertama kuarter pertama.
Dari dua kehilangan penguasaan bola yang dibuat UPH, UEU mampu mencetak tiga poin.
UEU juga membuat lima poin kesempatan kedua, sedangkan UPH yang hanya membuat dua points of second chance itu.
Akan tetapi, UPH melesat di lima menit berikutnya dengan lari 13-1 atas lawannya.
Kuarter pembuka berakhir dengan keunggulan 18-9 The Eagles atas rival beratnya itu.
Di kuarter ini, UPH memanfaatkan kelebihan mereka dalam penetrasi untuk menghasilkan delapan points in the paint, sedangkan UEU nihil.
Field goal UPH juga jauh lebih baik, yakni 46 persen. UEU hanya mencatat field goal sebesar 12 persen.
Leonita Angela menjadi pemain terproduktif di kuarter ini dengan tujuh poin buat UPH.
Jelang akhir kuarter pertama UPH berganti strategi dengan menurunkan pemain cadangan.
Mereka mencetak 13 angka saat kuarter dua, sedangkan Swans hanya lima poin. Michelle Kurniawan bangkit dari bangku cadangan untuk menorehkan sembilan poin di kuarter ini buat UPH.
Jane Charissa menghasilkan tujuh angka untuk UEU. Namun, The Swans bangkit di awal kuarter kedua.
Mereka bisa membuat sembilan poin, sedangkan UPH hanya empat. Akan tetapi, Si Elang bisa menjauh lagi di bagian kedua kuarter kedua. Kedudukan 34-23 untuk The Eagles menutup paruh pertama grand final ini.
Sang Angsa membaik di kuarter ketiga. Mereka mendulang 14 poin untuk memangkas ketertinggalan mereka menjadi enam angka saja di akhir kuarter ketiga ini.
Dora Lovita memimpin UEU dengan torehan lima poinnya di kuarter ketiga ini. Pemain andalan Swans ini juga membuat dua rebound untuk membawa tim juara bertahan itu menekan UPH.
Setelah kedudukan 43-37 di akhir kuarter ketiga itu, duel keras meningkat di kuarter penutup.
Saat kuarter akhir tersisa lima menit diterakhir, UEU yang tertingga empat poin (41-45 ) bermain lebih agresif (45-41) dan berhasil membalikkan skor menjadi 50-49 di tiga menit terakhir.
"Saya mengatakan kepada para pemain untuk habis-habisan di kuarter keempat. Pemain-pemain yang memasuki tahun terakhir juga bersemangat untuk upaya terakhir. Kami juga bisa memanfaatkan kelelahan lawan karena kurangnya rotasi pemain. Kami bisa meredam pemain andalan mereka dengan bergantian melakukan penjagaan," ucap pelatih UEU Abrizalt. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LIMA Basketball Go-Jek SMC 2018: Unpri Tantang Eka Prasetya
Redaktur & Reporter : Ragil