Ups, Ada Ganja Cair Dalam Paket Pos

Jumat, 05 Oktober 2018 – 07:43 WIB
Ilustrasi asap rokok ganja.

jpnn.com, SURABAYA - Dalam dua bulan terakhir, Bea Cukai Juanda, Surabaya menggagalkan penyelundupan narkoba melalui paket pos.

Jenis narkoba yang dikirimkan tidak lazim dipakai. Di antaranya, ekstasi, bubuk ganja, ganja cair, dan katinon.

BACA JUGA: Ganja 8,5 Kilogram Lolos dari Pemeriksaan Bandara

Dua jenis narkoba yang disebut belakangan termasuk langka di Indonesia karena tidak lazim dikonsumsi di sini.

Ganja cair adalah narkoba cair yang zat dasarnya berupa senyawa sintetis kanabis (ganja).

BACA JUGA: Nekat Banget Pesan 12 Kg Ganja via Medsos

Mula-mula, ganja cair diproduksi di Belanda dan biasanya dikonsumsi dalam liquid vapor (semacam rokok cair).

Katinon merupakan narkoba yang berasal dari daun khat. Dengan mengonsumsi katinon, penggunanya bisa mengalami halusinasi dan delusi antara enam hingga delapan jam.

BACA JUGA: Bravo... Anggota TNI AL Gagalkan Penyelundupan 375 Kilogram Ganja

''Pengirim lima barang itu tercatat dari Ethiopia, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda,'' ungkap Kepala Bea Cukai Juanda Budi Harjanto.

Pada rilis kemarin, Budi didampingi Kasubdit I Ditnarkoba Polda Jatim AKBP Subiantoro, Kasubdit III Ditnarkoba Polda Jatim AKBP Ghofur, Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra, serta Kasi Narkotika dan Barang Larangan Kanwil I DJBC Jatim Agung Budi Nugroho.

Budi lantas memerinci barang haram yang disitanya tersebut. Pertama, 4,5 kilogram katinon diamankan pada Juli lalu.

Kemudian, pada Agustus lalu, pihaknya menyita ganja cair berikut tujuh alat isap vaporizer-nya.

Ganja cair itu berasal dari Amerika. Lalu, pada bulan yang sama, anak buah Budi mengamankan 67 butir pil ekstasi dari Belanda.

Tentu saja, pil ekstasi yang disita tersebut merupakan ekstasi pilihan. Sebab, Belanda sejak dulu adalah produsen ekstasi kualitas tinggi.

''Yang terakhir, kami menyita 130 gram bubuk ganja dan 10 gram bubuk ekstasi,'' terangnya.

Budi menjelaskan, temuan itu akan diserahkan ke Polda Jatim dan BNNP Jatim untuk pengembangan penyidikan.

''Apalagi, sekarang ada modus baru seperti ini. Dikirimkan melalui pos,'' katanya.

Budi menduga, perubahan modus tersebut dilakukan akibat makin ketatnya pemeriksaan di bandara.

Sebab, jika menggunakan jasa kurir, aksi sindikat narkoba itu pasti akan ketahuan. Nah, lewat pos, sindikat narkoba mengurangi risiko tertangkapnya anggota mereka.

''Ada alamat penerimanya sih, tapi tetap nihil ketika diperiksa,'' ujar Budi.

Budi menyatakan, polda dan BNNP sudah melacak siapa saja kaki tangan para sindikat narkoba dari luar negeri tersebut.

''Alamat mereka sama. Tampaknya, narkoba ini berasal dari satu sindikat,'' jelasnya.

Sementara itu, Kasubdit I Ditnarkoba Polda Jatim AKBP Subiantoro mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada penyelidikan lebih lanjut atas beberapa kiriman barang.

''Sudah ada beberapa orang yang kami periksa. Tapi, belum ada tersangkanya,'' papar perwira dengan dua melati di pundak tersebut.

''Mereka hanya kru ekspedisi dan tak tahu apa-apa terkait dengan barang kiriman tersebut,'' tambahnya.

Subiantoro mencontohkan pelacakan terhadap katinon. Hasilnya nihil karena kaki tangan sindikat itu sudah curiga. Saat didatangi, rumahnya kosong dan tidak ada jejak apa pun. ''Meski berkas percakapan ada, kami sulit mengembangkannya,'' ujarnya.

Titik terang ada pada pengiriman 67 butir pil ekstasi dari Belanda. Pelakunya sudah diidentifikasi, tetapi belum tertangkap hingga kemarin. ''Doakan saja kami bisa segera mengungkapnya,'' tuturnya.

Di sisi lain, Kabid Pemberantasan BNNP AKBP Wisnu Chandra menyebut semua pengiriman itu sebagai cara aman yang digunakan para bandar untuk mengirimkan barang-barang tersebut.

''Semua barang ini dari internasional. Namun, khusus bubuk ganja, itu soal pemakai saja yang terbiasa dengan itu. Tapi, barangnya tetap sama itu. Narkotika yang peredarannya dilarang,'' paparnya.

Wisnu menegaskan, pihaknya memberikan atensi lebih pada ganja cair. Sebab, jika sudah sampai di tangan konsumen, narkoba jenis itu sulit diidentifikasi.

Wisnu menambahkan, tampaknya sindikat tersebut cukup sabar. Sebab, mereka mengirim narkoba tidak dalam jumlah besar sekaligus. Mereka memecahnya menjadi paketan kecil-kecil.

''Mungkin mereka masih melakukan test case dengan mengirim narkoba melalui banyak cara. Mana yang aman, itu yang akan digunakan,'' ungkapnya.

''Kami akan memelototi semua kemungkinan,'' tandasnya. (den/c14/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prajurit TNI AL Gagalkan Pengiriman 10 Karung Ganja


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler