UPZ BAZNAS PT Timah Berdayakan Mustahik Jadi Pengusaha

Selasa, 14 Agustus 2018 – 18:09 WIB
UPZ BAZNAS PT. Timah berdayakan mustahik jadi pengusaha. Foto: Humas BAZNAS

jpnn.com, JAKARTA - Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS PT. Timah mendorong pemberdayaan para mustahik menjadi pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Kami telah mendesain dan merealisasikan program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat untuk mendorong mustahik agar bisa menjadi pengusaha baru (start up)," ujar Ketua UPZ BAZNAS PT Timah, Dody Setiabudi dalam rapat kordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Jakarta, Selasa (13/8).

BACA JUGA: BAZNAS Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Bantu Pekerja Rentan

Turut hadir Kepala Bagian UPZ BAZNAS, Mohan, SE, M.Ei, pengurus UPZ BAZNAS PT Timah, Sofian dan psikolog yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Asesor, Minda Rahayu.

Menurut Dody, UPZ BAZNAS PT Timah melibatkan konsultan psikologi dan bisnis dalam penyaluran zakat bidang ekonomi tersebut. "Ini untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat pada semester kedua tahun 2018 di BUMN PT. Timah," ucap dia.

Dody menjelaskan, lebih dari 300 orang warga duafa mengikuti psikotes. Mereka berasal dari berbagai wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yakni Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung.

BACA JUGA: Isu Pemurtadan Akan Pengaruhi Kinerja Zakat

"Para peserta akan dinilai kelayakannya sebagai calon penerima penyaluran zakat dari UPZ BAZNAS PT Timah. Ini untuk program mewujudkan pengusaha baru di Provinsi Kepulauaan Bangka Belitung. Untuk tahap ini, dari 300 pendaftar kami menyeleksi 100 orang," kata dia.

Dody memaparkan, program penyaluran zakat dalam bentuk bantuan usaha ini melibatkan konsultan psikolog.

"Ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kejiwaan serta tes kelayakan bisnis. Kami berharap upaya ini bisa meningkatkan keberhasilan mustahik dalam menjalankan usaha," ucap dia.

BACA JUGA: BAZNAS Siapkan Rumah Sakit Lapangan di Lombok

Minda Rahayu menambahkan, psikotes adalah tahapan kedua setelah proses seleksi berkas.

"Psikotes digelar untuk mengetahui orang-orang yang layak menerima program. Yakni, asesmen kesiapan menjalankan usaha dan pendampingan saat menjalankan usaha.

"Proses penerapan ilmu psikologi ini adalah untuk mendorong keberhasilan seseorang agar benar-benar menjadi pengusaha dan memperkecil kegagalan program," ujar dia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BAZNAS Layani Kurban melalui Layanan Perbankan


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler