Uruguay Tetap akan Disambut Istimewa

Sabtu, 10 Juli 2010 – 18:18 WIB
ISTIMEWA - Para pemain Uruguay termasuk kapten Diego Lugano (kanan), saat memberi tanda tangan kepada penggemar mereka, di GWK Park, Kimberley, Afsel. Foto: AFP Photo/Rodrigo Arangua/arsip.
Uruguay gagal merebut tiket ke finalNamun, pencapaian mereka di Piala Dunia 2010 tetap dianggap fenomenal

BACA JUGA: Muller Kandidat Pemain Muda Terbaik

Oleh karena itu, saat pulang ke negaranya, Diego Forlan dkk tetap akan mendapat sambutan istimewa.

URUGUAY
merupakan kontestan terakhir dari zona Conmebol atau Amerika Selatan yang merebut tiket putaran final
Namun, di Piala Dunia 2010, mereka justru menjadi tim terakhir dari zona tersebut yang pulang

BACA JUGA: Pindah Posisi, Schweini Didukung Makaay

Ini setelah wakil lainnya seperti Brazil, Argentina, Cile dan Paraguay kandas sebelum memasuki fase empat besar.

Dengan pencapaian itu, sangat beralasan jika rakyat Uruguay sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan tim besutan Oscar Washington Tabarez itu
Sebab, sebelum dihentikan Belanda di semifinal, Forlan dkk belum pernah menelan kekalahan.

Duel semifinal lawan Belanda sendiri, mendapat perhatian luar biasa dari warga Uruguay

BACA JUGA: Gaji Loew Jauh di Bawah Capello

Maklum, itu adalah semifinal pertama mereka setelah menunggu selama 40 tahunAcara nonton bareng dengan layer lebar dihelat di sejumlah tempatTermasuk di ibu kota Montevideo.

Meski akhirnya kalah, usai pertandingan ribuan penggila timnas Uruguay tetap berpesta dengan menyalakan kembang apiMereka berkonvoi dengan terus meneriakkan "Soy Celeste!" (saya adalah Biru Langit).

Hanya saja, "pesta kekalahan" itu sempat menyebabkan jatuhnya beberapa korbanTiga orang terluka dan 57 lainnya ditahan setelah terjadi bentrokan di pusat kotaDua orang yang cedera dilaporkan mengalami luka-luka serius.

"Yang terluka termasuk seorang anak muda yang mengalami luka tusuk, dan sudah mendapat perawatan di rumah sakitDua lainnya pria dewasa yang diserang dengan pecahan botol bir dalam sebuah percekcokan yang melibatkan suporter mabuk," kata Juan C Dure, juru bicara kepolisian Montevideo, seperti dilansir Associated Press.

Meski gagal mengulang sejarah menjadi juara Piala Dunia 1930 dan 1950, rakyat Uruguay tetap bangga dengan skuad La Celeste"Mimpi sudah berakhir," kata Oscar Umpierrez, agen koran dan majalah yang rela menutup lapak dagangannya 90 menit sebelum pertandingan dimulai.

Sementara, Presiden Uruguay Jose Mujica berseloroh, seandainya waktu pertandingan lawan Belanda ditambah lima menit lagi, dia yakin timnya yang akan memenangkan pertandinganSaat menghadapi Belanda di semifinal, Uruguay menguasai jalannya pertandingan dan mencetak gol kedua di injury time.

"Kami kalahTapi kalah dengan penuh kebanggaan," kata Mujica, yang ikut nonton bareng di salah satu gedung teater di pusat kota Montevideo.

Gagal melaju ke final dan juara, pemerintah tetap akan memberikan penghargaan kepada Oscar Tabarez dan anak buahnyaMenteri Olahraga Hector Lecano mengatakan pemerintah akan melakukan penyambutan istimewa, saat skuad La Celeste tiba dari Afrika Selatan, Senin lusa (12/7)Tepatnya, setelah melakoni partai perebutan posisi ketiga(ali/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Saksikan Laga Final


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler