CILACAP-Berakhirnya dispensasi pembuatan akta kelahiran bagi anak usia di atas satu tahun atau lebih per 31 Desember 2011 lalu, membuat pengurusan akta yang telah melebihi waktu satu tahun atau lebih dari tanggal tersebut harus mendapatkan penetapan Pengadilan Negeri.
Hingga saat ini, tercatat 150 pengurusan akta lahir yang melalui penetapan pengadilan. "Terhitung mulai 1 Januari 2012 hingga 28 Februari 2012 sudah tercatat 150 permohonan penetapan pengadilan untuk membuat akta lahir," jelas Humas Pengadilan Negeri Cilacap, Hasanudin.
Dia mengatakan, masyarakat yang memiliki anak di atas usia satu tahun namun hendak mengurus akta lahir, tidak usah khawatir dan takut. Sebab penetapan pengadilan merupakan prosedur yang harus dilalui sebagai mana amanat Undang Undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi Kependudukan.
Pihak Pengadilan Negeri menyatakan tidak akan mempersulit permohonan penetapan pengadilan tersebut. "Pengadilan Negeri bukan hanya memberikan sanksi hukum, namun juga melayani masyarakat dalam memberikan penetapan pengadilan. Urusan sidang penetapan akta kelahiran juga dijamin tidak berbelit-belit asal syarat-syaratnya terpenuhi langsung kita gelar persidangan untuk mengeluarkan penetapan dari pengadilan. Proses persidangan, tidak memakan waktu lama, tidak sampai 30 menit," jelas Hasanudin.
Syarat-syarat bagi orang tua yang akan menguruskan akte kelahiran antara lain foto kopi KTP, fotokopi kartu keluarga, surat keterangan lahir dari desa dan surat nikah. Selain itu juga butuh dua orang saksi yang mengatahui riwayat kelahiran mereka. Untuk biaya penetapan hanya dikenakan Rp 146 ribu.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Heru Santoso mengatakan, pemberlakuan penetapan pengadilan bagi pembuatan kelahiran yang terlambat di atas satu tahun sudah diberlakukan sejak Januari lalu.
Penetapan pengadilan ini nantinya dipakai untuk mengeluarkan akta lahir. "Hasil penetapan pengadilan itu kemudian di bawa ke Disdukcapil untuk dibuatkan akta lahir," jelasnya. (tom/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejaksaan Berusaha Ungkap 66 Nama
Redaktur : Tim Redaksi