Urus Izin Investasi Hanya 3 Jam, Indonesia Dipuji Tiongkok

Senin, 29 Februari 2016 – 21:00 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Langkah pemerintah menawarkan kemudahan layanan izin investasi 3 jam direspons positif investor Tiongkok. Dubes RRT untuk Indonesia Xie Feng secara khusus mengapresiasi layanan izin investasi 3 jam yang pertama kali diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2015 tersebut. 

Hingga Februari 2016 tercatat lima perusahaan asal Tiongkok telah memanfaatkan layanan investasi tersebut. Dari jumlah tersebut tercatat nilai investasi yang berhasil difasilitasi mencapai US$ 2,34 miliar atau setara Rp 32,5 triliun dengan kurs Rp 13.900.

BACA JUGA: Keren, PGN Salurkan Gas ke 3.898 Rumah di Papua

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan pihaknya akan terus mengkomunikasikan keberadaan layanan izin investasi 3 jam kepada investor, termasuk dari Tiongkok  sebagai salah satu negara yang menjadi prioritas pemasaran investasi.  

Franky menambahkan nilai investasi sebesar Rp 32,5 triliun tersebut setara dengan 60% dari total 20 perusahaan yang mengurus investasi melalui layanan izin investasi 3 jam yang total investasinya mencapai Rp 54 triliun. 

BACA JUGA: KADIN Curiga Ada Mafia Di Balik Kantong Plastik Berbayar

"Tiongkok merupakan negara dengan nilai investasi terbesar yang memanfaatkan layanan investasi 3 jam tersebut," katanya dalam keterangan resmi kepada pers, Senin (29/2). 

Lebih lanjut Franky menjelaskan dengan perluasan proyek-proyek infrastruktur di empat sektor, pihaknya berharap  semakin meningkatkan angka komitmen investasi dari Tiongkok. 

BACA JUGA: Manokwari, Siap-siap Bercahaya dengan Proyek PLTS 57 Miliar

"Tahun 2015, komitmen investasi dari Tiongkok mencapai angka Rp 277 triliun atau sekitar US$ 22 miliar. Ini merupakan yang terbesar," paparnya.

Sementara Duta Besar RRT untuk Indonesia Xie Feng merespons positif layanan investasi BKPM. Sejak terpilihnya Presiden Jokowi, langkah-langkah pemerintah telah memberikan kemudahan bagi investor termasuk dari Tiongkok,” jelasnya.

Dubes Feng menyampaikan saat ini Tiongkok sedang dalam tahapan melakukan restrukturasi ekonomi. Diantaranya dari sisi industri adalah melakukan upgrade dari struktur yang ada saat ini. Oleh karena itu, saat ini Tiongkok juga fokus untuk menanamkan modal keluar (outward investment) dan Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi tersebut,” paparnya.

Layanan izin investasi 3 jam, menurut  Feng, sangat positif bagi investor Tiongkok yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Di Tiongkok kami punya ungkapan, kalau di rumah kita harus bergantung pada orang tua, sementara di luar rumah kita biasanya bergantung pada teman. BKPM terbukti menjadi teman yang terpercaya dan dapat diandalkan oleh investor China yang menanamkan modalnya di Indonesia,” terangnya.

Data BKPM menyebutkan, investasi dari Tiongkok terus tumbuh melampui rata-rata realisasi selama lima tahun terakhir. Dalam kurun 2010-2014, investasi yang dicatatkan dari Tiongkok mencapai US$ 495 juta. Angka ini meningkat 26% menjadi US$ 628 juta pada tahun 2015. Periode 2010-2014, nilai investasi yang masuk dari Tiongkok mencapai US$ 1,5 miliar. (rmo/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ESDM Garap Proyek Triliunan, Jokowi: Saya sudah Bisikin Pak Menteri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler