Urus Kroni, Berarti Pecah Kongsi

Jumat, 22 Agustus 2008 – 16:49 WIB

!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->JAKARTA – Keretakan hubungan kepala daerah dengan wakilnya, kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Syarif Hidayat, juga disebabkan karena keduanya punya kroni sendiri-sendiri.Berdasarkan hasil penelitiannya, kroni-kroni itu yang sudah dibawa sejak sebelum pelaksanaan pilkadaKroni-kroni ini yang dulunya menjadi mesin penggerak untuk suksesnya pencalonan.

jpnn.com - Kroni ini termasuk tim sukses

BACA JUGA: KPK Pastikan akan Tindak Lanjuti Agus Condro

Tim sukses ini terbagi menjadi dua, yakni yang resmi dilaporkan ke KPUD, dan yang tak resmi yang terdiri dari anggota PNS atau pun pejabat-pejabat
Kroni-kroni inilah yang akan menagih janji kepada jagonya itu

BACA JUGA: Nomer Jadi bagi Pro Gus Dur

“Antara lain, diberi jabatan-jabatan struktural yang strategis
Siapa yang paling banyak punya kroni, maka dia yang berupaya mendominasi penempatan jabatan,” terang Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat (22/8)

BACA JUGA: Caleg Nomer Jadi untuk PKB Pro Gus Dur

Dijelaskan, pecah kongsi antara kepala daerah dengan wakilnya tak hanya terjadi di Sumut, tapi juga di banyak daerah lain.

Syarif mengatakan hal tersebut menanggapi indikasi keretakan hubungan Gubernur Sumut Syamsul Arifin dengan Wakilnya,Gatot Pudjo NugrohoDisebut-sebut, Gatot tak dilibatkan dalam pengisian jabatanSyamsul mengatakan, untuk pengisian jabatan, sesuai juklak, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumut selaku Ketua Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).(sam)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Baru Lantik 19 Panwaslu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler