jpnn.com - NUNUKAN – Calon jemaah haji Indonesia dari Sebatik, Kalimantan Utara ternyata banyak yang memilih berangkat lewat Filipina. Tahun ini, sebanyak 30 calon tamu Allah memutuskan bertolak via Filipina meski akhirnya gagal.
Tak berlebihan jika warga Sebatik memilih lewat Filipina ketimbang Indonesia. Di Filipina, calon jemaah haji tak perlu antre lama seperti yang selama ini terjadi di Indonesia.
BACA JUGA: Harus Beli Air Tiap Hari, Mereka Merasa Belum Nikmati Kemerdekaan
YH adalah salah satu haji yang pernah merasakan kemudahan mengurus lewat Filipina pada 2015 lalu. Dia mengatakan, mengurus haji di Filipina tidak perlu menunggu bertahun-tahun.
“Jika daftar tahun ini, maka akan berangkat tahun yang sama jadi tidak perlu antre seperti di Indonesia yang harus menunggu bertahun-tahun lagi,” kata YH kepada Radar Tarakan, Senin (22/8).
BACA JUGA: Mau Enaknya Aja, Suami tak Akui sang Anak
Namun, YH harus mengganti identitasnya dan menggunakan nama Filipina untuk ditulis di paspor. Sebab, untuk berangkat haji melalui Filipina memang harus beridentitas negara pimpinan Rodrido Duterte itu.
Lantas, bagaimana untuk mendapatkan paspor Filipina? YH mengaku ada pihak yang mengurus di Filipina agar dimudahkan untuk mendapatkan paspor dan visa berhaji ke tanah suci.
BACA JUGA: Dishub Diingatkan Tak Rugikan Pemilik Armada
Namun, untuk ke Filipina dan mendapatkan identitas, YH harus masuk secara ilegal melalui Tawau, Malaysia. Bisa juga langsung dari Sebatik ke Filipina. Ketika berada di Filipina, identitas WNI tidak berlaku lagi. (nal/eza/ddq/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ide Baru, Mau Naik Angkot Tinggal Gesek Kartu
Redaktur : Tim Redaksi