MALANG - Kota Malang selama ini dikenal dengan sebutan Malang Kota Bunga (Makobu). Untuk semakin meningkatkan hal tersebut, warga RW 23 Kelurahan Purwantoro (Glintung) Kota Malang melakukan gerakan Glintung Go Green (G3).
Acara pembukaan Glintung Go Green berlangsung meriah dihadiri inisiator Bank Sampah Malang (BSM), Bunda Heri Pudji Utami dan kader lingkungan setempat, kemarin. Bunda,sapaan akrabnya, menyatakan jika setiap lingkungan atau RW memiliki bank sampah, maka kota Malang akan mendapatkan solusi soal lingkungan dan banjir. Pasalnya, salah satu penyebab banjir di Kota Malang adalah meluapnya sungai karena tersumbat sampah.
"Jika masyarakat Kota Malang peduli terhadap lingkungannya, sadar bagaimana cara melakukan sampah dengan baik, maka masalah kebersihan dan banjir bisa diatasi. Katakanlah, setiap RW memiliki bank sampah, maka produksi sampah Kota Malang sebesar 400 ton setiap harinya pasti akan berkurang. Sehingga kota Malang akan semakin bersih, sungai tidak meluap dan tidak ada lagi banjir," ujar calon Wali Kota Malang ini.
Selain meresmikan Glintung Go Green, Bunda di tempat tersebut sekaligus juga meresmikan Rumah Belajar Anak, saluran irigasi serta melakukan pengukuhan pengurus RW setempat.
Ir.H. Bambang Irianto, ketua RW 23 Kelurahan Glintung menuturkan warga setempat wajib mewujudkan Glintung Go Green ini. Salah satu langkah kongkritnya adalah setiap warga yang mengurus surat menyurat wajib menanam pohon atau bunga di rumah masing-masing.
"Setiap surat yang diurus, berarti satu pohon atau bunga harus ditanam. Setiap pendatang baru wajib menanam pohon. Ini semua kami lakukan untuk memberikan kesadaran dan tanggung jawab bersama kepada warga dalam mewujudkan Glintung Go Green," kata Bambang Irianto.
Dipaparkan bahwa selain mewajibkan penanaman pohon dan bunga, kawasan Glintung RW 23 sudah mulai memberikan kesadaran untuk kebersihan lingkungan dengan cara belajar memilah sampah. Sehingga, selain lingkungan bersih, warga dapat menikmati hasil kepeduliannya terhadap lingkungan. (red/nug)
Acara pembukaan Glintung Go Green berlangsung meriah dihadiri inisiator Bank Sampah Malang (BSM), Bunda Heri Pudji Utami dan kader lingkungan setempat, kemarin. Bunda,sapaan akrabnya, menyatakan jika setiap lingkungan atau RW memiliki bank sampah, maka kota Malang akan mendapatkan solusi soal lingkungan dan banjir. Pasalnya, salah satu penyebab banjir di Kota Malang adalah meluapnya sungai karena tersumbat sampah.
"Jika masyarakat Kota Malang peduli terhadap lingkungannya, sadar bagaimana cara melakukan sampah dengan baik, maka masalah kebersihan dan banjir bisa diatasi. Katakanlah, setiap RW memiliki bank sampah, maka produksi sampah Kota Malang sebesar 400 ton setiap harinya pasti akan berkurang. Sehingga kota Malang akan semakin bersih, sungai tidak meluap dan tidak ada lagi banjir," ujar calon Wali Kota Malang ini.
Selain meresmikan Glintung Go Green, Bunda di tempat tersebut sekaligus juga meresmikan Rumah Belajar Anak, saluran irigasi serta melakukan pengukuhan pengurus RW setempat.
Ir.H. Bambang Irianto, ketua RW 23 Kelurahan Glintung menuturkan warga setempat wajib mewujudkan Glintung Go Green ini. Salah satu langkah kongkritnya adalah setiap warga yang mengurus surat menyurat wajib menanam pohon atau bunga di rumah masing-masing.
"Setiap surat yang diurus, berarti satu pohon atau bunga harus ditanam. Setiap pendatang baru wajib menanam pohon. Ini semua kami lakukan untuk memberikan kesadaran dan tanggung jawab bersama kepada warga dalam mewujudkan Glintung Go Green," kata Bambang Irianto.
Dipaparkan bahwa selain mewajibkan penanaman pohon dan bunga, kawasan Glintung RW 23 sudah mulai memberikan kesadaran untuk kebersihan lingkungan dengan cara belajar memilah sampah. Sehingga, selain lingkungan bersih, warga dapat menikmati hasil kepeduliannya terhadap lingkungan. (red/nug)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulama Kecam Peluncuran Komik Hina Nabi
Redaktur : Tim Redaksi