JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok kebijakan terkait bahan bakar minyak (BBM). Menurutnya banyak alternatif yang tengah menjadi pertimbangan pemerintah.
Jika pemerintah menurunkan jumlah subsidi yang tinggi, maka solusi lainnya adalah menaikkan harga BBM. Hal ini diungkapkan Presiden saat menghadiri Munas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) IV di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/4).
"Pilihannya apakah harga BBM dinaikan berlaku bagi semua, pukul rata, atau kenaikan harga BBM itu berlaku bagi mereka yang tidak patut dapat subsidi. Poin saya orang miskin harus dilindungi, tapi makro ekonomi dan fiskal kita sehat. Subsidi jadi adil dan tetap sasaran. Dunia usaha silahkan memberikan pandangan," kata Presiden.
Presiden berharap jika ada solusi terkait BBM, semua pihak harus bersama-sama menyatukan pikiran. Sehingga tidak perlu ada pro dan kontra jika terjadi kenaikan harga BBM.
Ia khawatir beberapa pihak tertentu hanya mendukung di awal kebijakan, kemudian justru berbalik arah menyalahkan pemerintah. Terutama hal itu ia ingatkan pada partai-partai politik di parlemen. Jangan sampai soal BBM dimanfaatkan untuk kepentingan politik semata.
"Kalau semua sepakat BBM dinaikan, pilihannya sedang kita godok. Kalau nanti dijalankan dan terjadi gelombang penolakan, jangan balik kanan. Apalagi menjadi yang paling keras menentang. Sebelumnya ngomong apa, sekarang ngomong seperti apa. Ayo kita belajar menjalankan politik yang baik," tutur SBY yang langsung disambut tawa oleh jajaran menteri dan pengusaha Apindo yang hadir di acara itu.
Menurut Presiden, jika BBM naik, inflasi akan naik. Kenaikan inflasi ini, kata dia, akan mengakibatkan kemiskinan meningkat. Oleh karena itu kebijakan BBM yang diambil harus benar-benar memikirkan dampaknya untuk semua kalangan. Ia mengaku tidak ingin kebijakan soal BBM menyusahkan masyarakat.
"Mari kita satukan hati pikiran komitmen kita. Kalau ada penolakan, mungkin dari parlemen, takut dikaitkan dengan pemilu 2014, maka marilah kita bicara. Tidak fair, tidak adil kebijakan yang kita bikin ini tapi yang menderita rakyat miskin. Mari kita bikin fiskal bagus tapi orang miskin tidak menderita," pungkas SBY. (flo/jpnn)
Jika pemerintah menurunkan jumlah subsidi yang tinggi, maka solusi lainnya adalah menaikkan harga BBM. Hal ini diungkapkan Presiden saat menghadiri Munas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) IV di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/4).
"Pilihannya apakah harga BBM dinaikan berlaku bagi semua, pukul rata, atau kenaikan harga BBM itu berlaku bagi mereka yang tidak patut dapat subsidi. Poin saya orang miskin harus dilindungi, tapi makro ekonomi dan fiskal kita sehat. Subsidi jadi adil dan tetap sasaran. Dunia usaha silahkan memberikan pandangan," kata Presiden.
Presiden berharap jika ada solusi terkait BBM, semua pihak harus bersama-sama menyatukan pikiran. Sehingga tidak perlu ada pro dan kontra jika terjadi kenaikan harga BBM.
Ia khawatir beberapa pihak tertentu hanya mendukung di awal kebijakan, kemudian justru berbalik arah menyalahkan pemerintah. Terutama hal itu ia ingatkan pada partai-partai politik di parlemen. Jangan sampai soal BBM dimanfaatkan untuk kepentingan politik semata.
"Kalau semua sepakat BBM dinaikan, pilihannya sedang kita godok. Kalau nanti dijalankan dan terjadi gelombang penolakan, jangan balik kanan. Apalagi menjadi yang paling keras menentang. Sebelumnya ngomong apa, sekarang ngomong seperti apa. Ayo kita belajar menjalankan politik yang baik," tutur SBY yang langsung disambut tawa oleh jajaran menteri dan pengusaha Apindo yang hadir di acara itu.
Menurut Presiden, jika BBM naik, inflasi akan naik. Kenaikan inflasi ini, kata dia, akan mengakibatkan kemiskinan meningkat. Oleh karena itu kebijakan BBM yang diambil harus benar-benar memikirkan dampaknya untuk semua kalangan. Ia mengaku tidak ingin kebijakan soal BBM menyusahkan masyarakat.
"Mari kita satukan hati pikiran komitmen kita. Kalau ada penolakan, mungkin dari parlemen, takut dikaitkan dengan pemilu 2014, maka marilah kita bicara. Tidak fair, tidak adil kebijakan yang kita bikin ini tapi yang menderita rakyat miskin. Mari kita bikin fiskal bagus tapi orang miskin tidak menderita," pungkas SBY. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Bisa Turunkan Harga Daging Sapi
Redaktur : Tim Redaksi