JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini memimpin rapat terbatas
yang membahas persiapan delegasi Indonesia dalam pembahasan rumusan rencana kerja penggganti Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015 di kantornya. Dalam rapat ini Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono.
Kerangka kerja pengganti MDGs akan dibahas dalam forum High-Level Panel of Eminent Person (HLP) ketiga di Liberia pada awal Februari 2013. Dalam forum tersebut, Presiden SBY menjadi ketua panel (co-chair) bersama dengan PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia, Ellen Johson Sirleaf.
Sebelumnya, forum HLP yang dibentuk oleh PBB telah dilangsungkan di New York dan London pada tahun 2012. Pertemuan HLP yang membahas agenda pembanguan pasca 2015 ini akan digelar lima kali. Pertemuan keempat akan digelar di Indonesia pada bulan Maret 2013 dan pertemuan terakhir akan dilangsungkan di markas besar PBB di New York pada Mei 2013.
"Di Liberia ini kita lebih fokus untuk memikirkan kerangka kerja sama baru pasca MDG 2015. Indonesia sudah punya posisi yang sangat konkret dan posisi kita kembangkan sebenarnya dari pengalaman empiric kita dalam rangka mencapai tujuan MDGS sekaligus pikiran baru yang Indonesia angkat agar kerja sama mendatang itu benar-benar sesuai dengan kondisi yang rata-rata dihadapi negara-negara berkembang," kata Presiden SBY saat membuka rapat.
Presiden SBY menjelaskan, komposisi ketua panel merepresentasikan kondisi negara-negara di dunia. Mulai dari negara maju, negara ekonomi berkembang (emerging country), hingga negara belum berkembang (least develop country). Komposisi panel ini diharapkan bisa membuat keputusan yang tepat dalam merumuskan kerangka kerja pembangunan pasca 2015.
"Harapan kita kerangka kerja sama yang dihasilkan yang akan kita usung ke PBB menjadi lebih tepat setelah forum itu," kata Presiden.
Ratas ini dihadiri oleh sejumlah menteri yang berkepentingan dalam perumusan agenda pengganti MDGs. Di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Mendikbud M.Nuh, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Turut hadir Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam. (flo/jpnn)
yang membahas persiapan delegasi Indonesia dalam pembahasan rumusan rencana kerja penggganti Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir tahun 2015 di kantornya. Dalam rapat ini Presiden didampingi Wakil Presiden Boediono.
Kerangka kerja pengganti MDGs akan dibahas dalam forum High-Level Panel of Eminent Person (HLP) ketiga di Liberia pada awal Februari 2013. Dalam forum tersebut, Presiden SBY menjadi ketua panel (co-chair) bersama dengan PM Inggris David Cameron dan Presiden Liberia, Ellen Johson Sirleaf.
Sebelumnya, forum HLP yang dibentuk oleh PBB telah dilangsungkan di New York dan London pada tahun 2012. Pertemuan HLP yang membahas agenda pembanguan pasca 2015 ini akan digelar lima kali. Pertemuan keempat akan digelar di Indonesia pada bulan Maret 2013 dan pertemuan terakhir akan dilangsungkan di markas besar PBB di New York pada Mei 2013.
"Di Liberia ini kita lebih fokus untuk memikirkan kerangka kerja sama baru pasca MDG 2015. Indonesia sudah punya posisi yang sangat konkret dan posisi kita kembangkan sebenarnya dari pengalaman empiric kita dalam rangka mencapai tujuan MDGS sekaligus pikiran baru yang Indonesia angkat agar kerja sama mendatang itu benar-benar sesuai dengan kondisi yang rata-rata dihadapi negara-negara berkembang," kata Presiden SBY saat membuka rapat.
Presiden SBY menjelaskan, komposisi ketua panel merepresentasikan kondisi negara-negara di dunia. Mulai dari negara maju, negara ekonomi berkembang (emerging country), hingga negara belum berkembang (least develop country). Komposisi panel ini diharapkan bisa membuat keputusan yang tepat dalam merumuskan kerangka kerja pembangunan pasca 2015.
"Harapan kita kerangka kerja sama yang dihasilkan yang akan kita usung ke PBB menjadi lebih tepat setelah forum itu," kata Presiden.
Ratas ini dihadiri oleh sejumlah menteri yang berkepentingan dalam perumusan agenda pengganti MDGs. Di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Mendikbud M.Nuh, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Turut hadir Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Tuding Rutan Salemba tak Steril
Redaktur : Tim Redaksi