Usaha Ini Tetap Meraup Untung di Tengah Pandemi Corona dan PSBB

Jumat, 08 Mei 2020 – 19:50 WIB
Penjual kulit beduk musiman di Cianjur masih meraup keuntungan di tengah pandemi Coronda dan PSBB. Foto: Antara

jpnn.com, CIANJUR - Penjual kulit beduk musiman di Cianjur masih meraup keuntungan di tengah pandemi Corona dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah. Meskipun dibandingkan puasa tahun lalu keuntungan yang didapat lebih tinggi.

"Tahun lalu setiap hari ada saja kulit atau sudah jadi bedug yang bisa saja jual. Puasa tahun ini meskipun banyak batasan, kami masih bisa berjualan meskipun dalam sehari hanya satu beduk kecil dan beberapa kulit yang terjual," kata Asep pedagang kulit bedug di Jalan Dr Muwardi, Cianjur, Jumat (8/5).

BACA JUGA: Inilah Para Jawara Lomba Memukul Beduk Dalam Rangka Nuzululquran

Asep mendapatkan kulit beduk dari bandar kulit yang hanya menjual dua jenis kulit sapi dan kulit kerbau. Harga kulit beduk siap pakai dipatok Rp300 ribu untuk jenis kulit sapi dan Rp400 ribu untuk jenis kulit kerbau.

Tidak hanya kulit, Asep juga menjual kulit bedug yang sudah dipasangkan ke drum dengan harga bervariasi mulai dari Rp700 ribu sampai Rp1 juta rupiah tergantung kulit dan besaran drum yang diminta.

BACA JUGA: Usaha Ini Dapat Berkah di Tengah Badai Corona

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tutur dia, pendapatan tahun ini menurun drastis meskipun setiap hari ada satu atau dua kulit yang terjual.

"Kalau dibilang dampak Corona tidak juga, mungkin warga lebih membutuhkan bantuan sembako untuk warga ketimbang ganti kulit beduk," katanya.

BACA JUGA: Kasus Penganiayaan Istri Siri di Bogor: Selain Makam, Polisi Temukan Ijazah Mahasiswi di Rumah Pelaku

Ia menambahkan, sebagian besar pembeli kulit beduk saat ini untuk kepentingan pribadi karena ukuran yang mereka beli kecil dan digunakan untuk anak atau lingkungan rumah. Sedangkan untuk tempat ibadah seperti musala dan masjid, biasanya pemesan langsung minta dipasang di lokasi.

"Kalau dulu kami kerjakan di rumah baru diantar ke tempat pemesan, kalau sekarang ada pesanan ganti kulit, saya langsung pasang ditempat dan berjualan di sini dijaga anak atau istri agar tetap ada pemasukan," kata bapak dua anak yang akan buka sampai satu pekan menjelang lebaran.

Yogi pembeli kulit beduk mengatakan sengaja membeli yang sudah jadi dengan drum ukuran kecil untuk memenuhi pesanan anaknya yang setiap sahur ikut membangunkan warga di perumahan tempat tinggalnya.

"Pesanan anak karena di kompleks beduknya besar sulit untuk dibawa anak-anak. Karena ada rejeki saya belikan buat anak biar dia tambah semangat membangunkan sahur bersama teman-temanya," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler