jpnn.com, JAKARTA - Shell Indonesia kembali menggelar diskusi Shell ExpertConnect, seputar peningkatan produktivitas industri lewat pemanfaatan pelumas gemuk (grease).
Dalam diskusi tersebut, Shell mempertemukan para ahli dan lebih dari 200 profesional di berbagai kalangan industri, yaitu sektor pertambangan, pertanian (agrobisnis), konstruksi dan manufaktur.
BACA JUGA: 80 Tim Dari 12 Negara Siap Meramaikan Shell Eco-marathon Asia Pacific 2024
Mengusung tema ‘unlock your productivity potential’, diskusi itu mengulas peran gemuk untuk mengoptimalkan potensi produktivitas industri.
Sebagai informasi, Shell telah menghadirkan pelumas gemuk, yaitu Shell Gadus, yang diklaim sudah melalui pengembangan teknologi selama lebih dari 80 tahun.
BACA JUGA: Shell Apresiasi Inovasi Energi Karya Mahasiswa dalam Think Efficiency 2023
Di Indonesia, Shell Gadus telah digunakan di berbagai sektor industri dan memberikan manfaat penghematan biaya operasional secara signifikan, lewat penggunaan produk gemuk yang tepat dan berkualitas.
Terlebih di era transisi energi seperti saat ini, para pelaku industri menghadapi tantangan dalam menghadirkan efisensi dan produktivitas yang lebih tinggi.
BACA JUGA: Pelumas Shell Mysella S7N Ultra Diklaim Tingkatkan Kinerja Industri Tenaga Listrik
Menjawab tantangan tersebut, Shell Indonesia memperkenalkan Value Improvement Program, rangkaian solusi produk dan layanan teknis (technical services) yang akan memetakan masalah lubrikasi maupun memenuhi kebutuhan gemuk.
“Hal ini untuk menjaga peralatan industri pada kondisi yang menantang sehingga dapat mencapai efisiensi operasional paling optimal,” tutur VP Technical Shell Indonesia, Farista Andi Kusuma dalam keterangannya, Jumat.
Menurut dia, para expert teknis Shell Indonesia telah berkolaborasi dengan para pelanggan dalam menyelesaikan berbagai Value Improvement Program, yang telah terbukti memberikan penghematan biaya perawatan.
“Oleh karena itu, penggunaan Shell Gadus tak hanya dapat mendukung peningkatan produktivitas industri, juga penghematan biaya bagi para pelanggan,” kata dia menambahkan.
Salah satu pembicara Shell ExpertConnect, Dr. Ir. Raden Dadan Ramdan, S.T., M.Eng menuturkan dalam aplikasi industri, proses perawatan yang baik akan mencegah terjadinya kegagalan (failure).
Akademisi di FTMD ITB (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung) itu, mengatakan apabila kegagalan mesin terjadi maka aktivitas industri dan produktivitas akan terhentikan.
“Proses pelumasan yang sesuai kebutuhan industri atau aplikasi dan proses perawatan selaras SOP (Standard Operating Procedure) akan membantu mencegah terjadinya kegagalan ini,” pungkas Dadan.
Shell Indonesia terus berkomitmen memenuhi peningkatan permintaan produk grease premium dari para pelaku industri.
Jajaran produk Shell Gadus telah dikembangkan untuk memberikan perlindungan keausan yang ditingkatkan, masa pakai gemuk yang lama, dan efisiensi sistem.
Shell Gadus juga menawarkan produk gemuk dengan kinerja andal untuk aplikasi standar hingga gemuk spesialis kebisingan rendah, suhu tinggi, serta beban berat.
Sebelumnya, Shell Indonesia telah membangun pabrik gemuk (Grease Manufacturing Plant) pertamanya di Indonesia. Pabrik baru tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 12 kiloton per tahun. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar Shell Mendorong Produktivitas Sektor Pertanian Indonesia
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha