BLANAKAN-Tasrim, seorang pengangguran melakukan penganiayaan terhadap mantan istrinya Katem. Tindakan penganiayaan tersebut terjadi di Dusun Bojong Desa Cilamaya Girang Kecamatan Balanakan, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Tasrim tega memukul mantan Katem dengan menggunakan sebuah halu (alat menumbuk padi).
Menurut keterangan yang dihimpun dari Kapolsek Blanakan AKP Supratman, peristiwa itu berawal dari perceraian rumah tangga Tasrim dan Katem yang terjadi beberapa bulan ke belakang. “Tersangka Tasrim menjatuhkan talak kepada istrinya Katem, yang akhirnya mengusir Katem untuk keluar dari rumahnya. Katem akhirnya pulang ke rumah kakaknya,” tuturnya, kemarin.
Pada Sabtu (27/4), Tasrim mendatangi Katem di rumah kakaknya dengan maksud mau mengajak rujuk. Namun Katem menolaknya mentah-mentah karena sudah terlanjur sakit hati oleh Tasrim.
Merasa kesal niat baiknya untuk rujuk ditolak oleh Katem, akhirnya Tasrim emosi dan naik hitam. Tasrim memukul Katem dengan alat penumbuk padi ke bagian pelipis kiri hingga Katem pingsan.
“Melihat kondisi Katem sudah terkapar tak berdaya dan disangka meninggal, Tasrim kemudian mencoba mengakhiri hidupnya dengan mengambil sebuah pisau dapur dan menusukannya kebagian perutnya hingga berlumuran darah dan tak sadarkan diri,” terang Kapolsek.
Beruntung Tasrim dan Katem bisa diselamatkan oleh warga dan langsung dilarikan ke sebuah klinik di Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Walaupun akhirnya Tasrim harus dirujuk ke RSUD Karawang karena kondisinya kritis kehabisan darah, sementara Katem masih tetap dirawat di sebuah Klinik di Kecamatan Cilamaya Wetan.
Hingga berita ini ditulis, Tasrim masih dalam keadaan kritis dan belum sadarkan diri begitu juga dengan korban Katem. Polsek Blanakan belum bisa melakukan penyelidikan untuk meminta keterangan dari tersangka maupun korban. Polisi hanya menyita barang bukti berupa halu dan pisau serta keterangan dari beberapa saksi mata yang melihat kejadian.(hya/man)
Menurut keterangan yang dihimpun dari Kapolsek Blanakan AKP Supratman, peristiwa itu berawal dari perceraian rumah tangga Tasrim dan Katem yang terjadi beberapa bulan ke belakang. “Tersangka Tasrim menjatuhkan talak kepada istrinya Katem, yang akhirnya mengusir Katem untuk keluar dari rumahnya. Katem akhirnya pulang ke rumah kakaknya,” tuturnya, kemarin.
Pada Sabtu (27/4), Tasrim mendatangi Katem di rumah kakaknya dengan maksud mau mengajak rujuk. Namun Katem menolaknya mentah-mentah karena sudah terlanjur sakit hati oleh Tasrim.
Merasa kesal niat baiknya untuk rujuk ditolak oleh Katem, akhirnya Tasrim emosi dan naik hitam. Tasrim memukul Katem dengan alat penumbuk padi ke bagian pelipis kiri hingga Katem pingsan.
“Melihat kondisi Katem sudah terkapar tak berdaya dan disangka meninggal, Tasrim kemudian mencoba mengakhiri hidupnya dengan mengambil sebuah pisau dapur dan menusukannya kebagian perutnya hingga berlumuran darah dan tak sadarkan diri,” terang Kapolsek.
Beruntung Tasrim dan Katem bisa diselamatkan oleh warga dan langsung dilarikan ke sebuah klinik di Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Walaupun akhirnya Tasrim harus dirujuk ke RSUD Karawang karena kondisinya kritis kehabisan darah, sementara Katem masih tetap dirawat di sebuah Klinik di Kecamatan Cilamaya Wetan.
Hingga berita ini ditulis, Tasrim masih dalam keadaan kritis dan belum sadarkan diri begitu juga dengan korban Katem. Polsek Blanakan belum bisa melakukan penyelidikan untuk meminta keterangan dari tersangka maupun korban. Polisi hanya menyita barang bukti berupa halu dan pisau serta keterangan dari beberapa saksi mata yang melihat kejadian.(hya/man)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komplotan Keluarga Pencuri Diganjar Setahun Bui
Redaktur : Tim Redaksi