jpnn.com, SIDOARJO - Densus 88 Antiteror menangkap lima terduga teroris di Sidoarjo, Jatim, Senin (14/5). Satu di antaranya ditembak mati, yakni Budhi Satrijo.
Pria 48 tahun tersebut ditembak pasukan Densus 88 di rumahnya di Puri Maharani A4 nomor11, Masangan Wetan, Sukodono, Sidoarjo. Budhi digerebek beberapa saat sepulang mengantarkan istrinya kerja.
BACA JUGA: Ini Status Terakhir Akun Facebook Istri Dita Oeprianto
”Tadi beliau keluar mengantarkan istrinya sekitar pukul 05.30. Setelah pulang lalu ada tim densus ke sini,” kata Sigit Priyadi, tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan kediaman Budhi.
Densus 88 melakukan penggerebekan sekitar pukul 07.30. Saat itu, tak banyak orang mengetahui. Hanya ada dua tetangga Budhi lainnya yang kebetulan ada di dekat rumah pria kelahiran Surabaya tersebut. Salah satunya Ari Mengah Mbewa.
BACA JUGA: Deddy Corbuzier Kutip Surat Al Maidah
BACA JUGA: Pernikahan Puji dengan Dita Oeprianto Tanpa Restu Orangtua
Tim Densus 88 lantas memintanya menjauh. ”Tak berselang lama lalu terdengar tembakan,” ungkap Ari. Awalnya ada dua tembakan. Selang beberapa saat terdengar lagi satu tembakan. Ternyata tembakan itu diarahkan ke Budhi.
BACA JUGA: Tas Penabrak Pagar Mabes TNI AD Diperiksa Penjinak Bom
Dia ditembak lantaran diduga melawan saat digerebek. Sekitar pukul 09.30, jenazah Budhi yang dimasukkan kantong mayat dibawa sebuah ambulans ke RS Bhayangkara, Surabaya.
Nah, ketika terjadi penggerebekan di rumah Budhi, tim Densus 88 juga melakukan aksi serupa di wilayah Sidoarjo. Tepatanya di Urangagung, Sidoarjo. Waktu penggerebekan pun bersamaan dengan penggerebekan di rumah Budhi.
Dari Urangagung, polisi mengamankan empat terduga teroris. Dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka mengontrak di sebuah rumah yang terletak di tengah perkampungan warga. Nasib mereka jauh lebih baik dibanding Budhi. Sebab, keempatnya ditangkap dalam kondisi hidup-hidup.
Empat terduga teroris di Urangagung itu antara lain Agus Widodo, Ilham, Betty Rienawati Brojo, dan Damayanti. Betty dan Agus disebut merupakan pasangan suami istri. Sedang, dua nama lainnya merupakan kawan keduanya. Mereka semuanya warga luar Sidoarjo. Betty informasinya sedang hamil muda.
”Langkah ini merupakan rangakaian dari kejadian di Taman (Sidoarjo, red). Dari langkah ini kami mengamankan beberapa orang dari Urangagung dan Sukodono,” terang Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji saat ditemui selepas penggerebak di Urangagung.
Kejadian di Taman yang dimaksud Himawan tidak lain adalah ledakan bom rakitan di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sidoarjo, Minggu malam (13/5). Tiga anggota keluarga terduga teroris meninggal dalam peristiwa di Rusunawa Wonocolo tersebut. Dari kejadian di Rusunawa Wonocolo tersebut, Densus 88 lantas menyisir nama-nama yang dicurigai bagian dari jaringan itu.
BACA JUGA: Ini Status Terakhir Akun Facebook Istri Dita Oeprianto
Mereka pun melakukan penggerebekan di Puri Maharani dan Uranggaung. Dari penggerebekan di Urangagung, polisi menemukan bom rakitan. ”Ada satu bom yang kami temukan dan sudah diledakkan oleh tim penjinak bom di TKP,” kata Himawan.
Bom yang ditemukan itu jenis bom pipa. Isinya ada enam pipa yang terangkai menjadi satu. Selain bom rakitan, polisi juga menemukan bahan-bahan untuk pembuatan bom. Ditemukan pula beberapa anak panah dan buku panduan merakit bom. Barang-barang tersebut langsung diamankan polisi.
”Kami masih terus melakukan penyelidikan terkait dengan pengamanan beberapa orang ini. Yang jelas kami terus bekerja agar tidak ada lagi aksi (serangan bom) lanjutan,” sebut perwira polisi dengan tiga melati di pundaknya tersebut. (fim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Tak Mau Pemberantasan Terorisme Terhambat Isu HAM
Redaktur & Reporter : Soetomo