jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPD Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali mengakui setelah menjalin komunikasi melalui BlackBerry Messenger (BM) dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pada 1 Oktober 2013 lalu, ia kemudian menemui calon gubernur incumbent Jawa Timur Soekarwo. Pertemuan diadakan pada 2 Oktober 2013 tepatnya di kantor perwakilan Jatim, Jalan Pasuruan.
Dalam pertemuan dengan Soekarwo, Zainuddin mengklaim tidak ada pembahasan mengenai uang Rp 10 miliar yang diminta Akil untuk memenangkan pasangan KarSa.
BACA JUGA: Mendikbud Tinjau UN di Lapas Anak Tangerang
"Kami tidak membahas 10 miliar. Pak Karwo justru yakin akan memenangkan gugatan di MK karena saksi dan buktinya sudah mencukupi. Tidak ada saya beritahu soal itu," ujar Zainuddin saat bersaksi di sidang Akil Mochtar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin malam (14/4).
Beberapa kali jaksa maupun hakim mempertanyakan isi pertemuan itu. Namun, Zainuddin tetap membantah mengenai pembicaraan uang.
BACA JUGA: Usai Pileg, Istana Pastikan Menteri Parpol Aktif Kerja
"Kami sama sekali tidak ada deal. Saya tak menyampaikan itu setelah dengar jawaban beliau (Soekarwo) saya takut saya dikira mengada-ada soal itu (10 miliar)," sambungnya.
Zainuddin mengaku tak tahu apakah nama-nama politikus Golkar seperti Idrus Marham dan Setya Novanto menyiapkan dana seperti yang diminta Akil.
BACA JUGA: Dua Saksi Kasus Dugaan Korupsi KY Mangkir
"Saya tidak tahu soal itu. Kami ini hanya partai pendukung, pasangan KarSa dari Demokrat, tanpa kami dukung pun mereka bisa menang," tandas Zainuddin.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Kebocoran, Lemsaneg-BPPT Amankan Materi Tes CPNS 2014
Redaktur : Tim Redaksi