MARTAPURA – Perburuan jajaran Polres OKU Timur (OKUT) terhadap gerombolan gerandong (sebutan perampok di OKUT) yang semakin merajalela belakangan ini, mulai membuahkan hasil. Selasa malam (25/6), empat dari delapan gerandong berhasil diamankan, dengan satu di antaranya dilumpuhkan dengan timah panas di paha kirinya.
Gerandong yang didor itu, Agus alias Gundul (21), warga Unit 8, Blok C, Desa Karya Makmur, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKUT. Sementara tiga lainnya, Agung Setiabudi (21), lalu Ant (15) dan Msd (16) yang masih di bawah umur. Dari kempat tersangka, disita empat sepeda motor milik keempat korbannya, warga Unit 9, Desa Suka Damai, Trans Batumarta, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKUT.
Masing-masing, motor Honda Supra X125 milik Marzuki, Honda MegaPro bernopol BG 2641 YL milik Sas, Yamaha V-Ixion bernopol RA 9 IL milik Sutaji, dan Yamaha Jupiter MX milik Daim. Keempat korban dihadang delapan pelaku yang menggunakan senjata api (senpi), senjata tajam (sajam), dan kayu, Selasa (25/6) sekitar pukul 23.00 WIB, saat dalam perjalanan pulang dari kongkow-kongkow di Desa Karya Makmur, Unit VIII, Blok D, Madang Suku III.
Saat pelaku pergi, korban langsung berteriak minta tolong. Warga melakukan pengejaran, sambil menelpon polisi. Para pelaku pun kabur ke dalam hutan, meninggalkan motor hasil rampokannya. ”Akhirnya kita bersama warga dan Polsek Madang Suku III, berhasil mengamankan keempat tersangka,” kata Kapolres OKUT AKBP Hengky Widjaya, melalui Kasat Reskrim AKP Janton Silaban.
Awalnya diamankan tiga tersangka Agung, Ant, dan Msd. Sementara tersangka Agus alias Gundul digerebek di rumah seorang janda di Unit 4, Trans Batumarta. Lantaran melawan dan berusaha kabur, paha kirinya didor polisi. ”Empat pelaku lainnya masih buron, Riki, Dian, Gento, dan Galuto. Rumah mereka sudah kami geledah, tapi mereka belum pulang. Mungkin masih sembunyi di hutan atau sawah, yang jelas mereka akan terus kami buru,” tegas Janton.
Diketahui, Riki alias Gio warga Desa Suka Damai, sementara Dian, Gento dan, Galuto semuanya warga Desa Karya Makmur. Tersangka Agus alias Gundul yang sempat pingsan akibat pendarahan atas luka tembak di paha kirinya, mengaku senpi rakitan yang dibawanya merupakan milik Gento. “Malam itu aku bawa motor Yamaha Jupiter MX hasil ngegerandong, terus ke rumah pacar aku, Ne (insial, red). Dia janda, kami sempat berhubungan badan, dia memang sudah nunggu aku. Dak lamo dari itu polisi datang gerebek aku,” aku tersangka Gundul.
Sedangkan tersangka Ant yang tamatan SMP, mengaku awalnya ditelepon Gento dan diajak merampok pengendara motor yang melintas. Dalam aksinya, dia yang merampas motor Honda Supra X125. “Waktu dikepung warga dan polisi, awalnya aku aman, sembunyi dalam siring. Tiba-tiba ada anjing menggonggongi aku, akhirnya aku ketangkep,” akunya. Senada, tersangka Msd juga mengaku baru satu kali, itu pun diajak oleh Gento (DPO).
Sementara tersangka Agung, sudah empat kali beraksi. Awalnya di Way Kamba Lampung, merampas Hp Nokia 100. Lantaran diburu Polres Lampung Tengah, dia kabur ke OKU Timur. “Di sini (OKU Timur,red) aku ikut gerandong motor yang lewat, bersama rekan yang di sini. Pertama dapat motor Honda Beat dan uang Rp300 ribu, terus dua kali gagal termasuk yang ketangkep ini,” kata buruh sadap karet itu. (sal/air/ce2)
Gerandong yang didor itu, Agus alias Gundul (21), warga Unit 8, Blok C, Desa Karya Makmur, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKUT. Sementara tiga lainnya, Agung Setiabudi (21), lalu Ant (15) dan Msd (16) yang masih di bawah umur. Dari kempat tersangka, disita empat sepeda motor milik keempat korbannya, warga Unit 9, Desa Suka Damai, Trans Batumarta, Kecamatan Madang Suku III, Kabupaten OKUT.
Masing-masing, motor Honda Supra X125 milik Marzuki, Honda MegaPro bernopol BG 2641 YL milik Sas, Yamaha V-Ixion bernopol RA 9 IL milik Sutaji, dan Yamaha Jupiter MX milik Daim. Keempat korban dihadang delapan pelaku yang menggunakan senjata api (senpi), senjata tajam (sajam), dan kayu, Selasa (25/6) sekitar pukul 23.00 WIB, saat dalam perjalanan pulang dari kongkow-kongkow di Desa Karya Makmur, Unit VIII, Blok D, Madang Suku III.
Saat pelaku pergi, korban langsung berteriak minta tolong. Warga melakukan pengejaran, sambil menelpon polisi. Para pelaku pun kabur ke dalam hutan, meninggalkan motor hasil rampokannya. ”Akhirnya kita bersama warga dan Polsek Madang Suku III, berhasil mengamankan keempat tersangka,” kata Kapolres OKUT AKBP Hengky Widjaya, melalui Kasat Reskrim AKP Janton Silaban.
Awalnya diamankan tiga tersangka Agung, Ant, dan Msd. Sementara tersangka Agus alias Gundul digerebek di rumah seorang janda di Unit 4, Trans Batumarta. Lantaran melawan dan berusaha kabur, paha kirinya didor polisi. ”Empat pelaku lainnya masih buron, Riki, Dian, Gento, dan Galuto. Rumah mereka sudah kami geledah, tapi mereka belum pulang. Mungkin masih sembunyi di hutan atau sawah, yang jelas mereka akan terus kami buru,” tegas Janton.
Diketahui, Riki alias Gio warga Desa Suka Damai, sementara Dian, Gento dan, Galuto semuanya warga Desa Karya Makmur. Tersangka Agus alias Gundul yang sempat pingsan akibat pendarahan atas luka tembak di paha kirinya, mengaku senpi rakitan yang dibawanya merupakan milik Gento. “Malam itu aku bawa motor Yamaha Jupiter MX hasil ngegerandong, terus ke rumah pacar aku, Ne (insial, red). Dia janda, kami sempat berhubungan badan, dia memang sudah nunggu aku. Dak lamo dari itu polisi datang gerebek aku,” aku tersangka Gundul.
Sedangkan tersangka Ant yang tamatan SMP, mengaku awalnya ditelepon Gento dan diajak merampok pengendara motor yang melintas. Dalam aksinya, dia yang merampas motor Honda Supra X125. “Waktu dikepung warga dan polisi, awalnya aku aman, sembunyi dalam siring. Tiba-tiba ada anjing menggonggongi aku, akhirnya aku ketangkep,” akunya. Senada, tersangka Msd juga mengaku baru satu kali, itu pun diajak oleh Gento (DPO).
Sementara tersangka Agung, sudah empat kali beraksi. Awalnya di Way Kamba Lampung, merampas Hp Nokia 100. Lantaran diburu Polres Lampung Tengah, dia kabur ke OKU Timur. “Di sini (OKU Timur,red) aku ikut gerandong motor yang lewat, bersama rekan yang di sini. Pertama dapat motor Honda Beat dan uang Rp300 ribu, terus dua kali gagal termasuk yang ketangkep ini,” kata buruh sadap karet itu. (sal/air/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Stres Bantai Kakak dan Ponakan
Redaktur : Tim Redaksi