Usai Bunuh Gajah Legendaris, Pemburu Nampang di Dunia Maya, Kini Ganti Diburu

Sabtu, 17 Oktober 2015 – 17:11 WIB
Seorang pemburu asal Jerman dan pendampingnya yang berfoto ria di depan gajah terbesar di Afrika yang berhasil dibunuhnya. FOTO: dailymail

jpnn.com - HARARE - Seorang pemburu Eropa melumpuhkan gajah terbesar Benua Afrika dengan senapannya. Bahkan, dia dengan bangga memajang foto binatang malang itu di dunia maya.

"Sepanjang sejarah perburuan di Zimbabwe, gajah tersebut merupakan binatang terbesar yang harus menyerahkan nyawanya kepada pemburu," ujar Johnny Rodrigues, chairman Satgas Konservasi Zimbabwe, sebagaimana dilansir Daily Mail Kamis (15/10). 

BACA JUGA: Pengungsi Afghanistan Ditembak Mati saat Masuk Bulgaria

Gajah berumur 60 tahun itu memiliki sepasang gading superbesar yang beratnya lebih dari 55 kilogram.

Hingga kini, pihak berwajib masih memburu si pemburu yang melumpuhkan gajah terbesar Benua Hitam tersebut. 

BACA JUGA: Tak Tahan Dengan Suara Bising Pesawat, Pria Ini Bikin Laporan 729 Kali dalam Setahun

Rumor yang beredar menyebutkan, pemburu yang nampang bersama pemandunya di samping jasad si gajah itu berasal dari Jerman. 

Namun, identitas pasti si pemburu belum jelas. Rodrigues berharap media bisa membantunya mengungkap identitas pemburu tersebut.

BACA JUGA: Membara! Warga Palestina Bakar Kuil Yahudi

Setelah mencabut nyawa gajah yang ditengarai Nkombo itu, si pemburu memosisikan binatang penghuni Taman Nasional Gonarezhou tersebut dalam pose duduk. Dia lantas nampang di sebelah si gajah sambil menyandang senjatanya. 

Setelah sesi foto-foto, si pemburu memotong gading si gajah. Saking besar dan panjangnya gading Nkombo, saat berjalan pun si gajah seperti menyeretnya.

Perburuan yang berakhir dengan tewasnya Nkombo itu terjadi pada 8 Oktober lalu. Namun, berita tersebut baru ramai sekitar sepekan terakhir setelah foto Nkombo yang posenya seperti masih hidup beredar luas di internet. 

Menurut kabar, si pemburu menebus surat izin berburunya USD 60.000 atau sekitar Rp 811 juta. Karena itu, dia merasa perburuannya sah.

Nkombo yang selama lima dekade terakhir memegang rekor sebagai gajah terbesar Afrika tersebut tidak berasal dari Taman Nasional Gonarezhou di tenggara Zimbabwe. Rodrigues mengatakan, gajah istimewa itu berasal dari Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. 

"Kami masih akan mengonfirmasikannya lebih dulu," jelasnya.

Rodrigues menegaskan, perburuan gajah itu ilegal, meski si pemburu mengaku telah mengantongi izin. Dia pun berharap si pemburu yang kini masih bebas itu dihukum. 

"Jika penduduk Zimbabwe membunuh hewan buruan untuk memberi makan keluarganya, dia akan dihukum 5-15 tahun penjara. Tapi, jika yang membunuh adalah pemburu kaya, mengapa tidak ada hukuman?" kritiknya. (dailymail/express/hep/c15/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astagfirullah... Serangan Bom Bunuh Diri Tewaskan Seluruh Jemaah Masjid Di Nigeria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler