jpnn.com - PADANG - Seorang perawat nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan melompat dari jembatan bendungan Panti-Rao, Ampanggadang, Kabupaten Pasaman, Senin (2/2) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
Diduga aksi nekat itu dilakukan setelah DSM (38), perawat yang bertugas di Puskesmas Rao usai cekcok dengan selingkuhannya yang kabarnya merupakan anggota polisi berpangkat brigadir.
BACA JUGA: Ortu Gadis Cantik Bongkar Aksi Tentara Palsu Perdayai Putrinya
Posmetro Padang (Grup JPNN.com), Selasa (3/2) melaporkan, setelah melompat dari ketinggian sekitar 20 meter, korban langsung digulung derasnya aliran air di bendungan tersebut. Sejam kemudian, perawat yang telah berstatus PNS itu ditemukan tak bernyawa.
"Dari kartu identitas yang ditemukan di TKP, korban (DSM) merupakan warga simpang Lubuk Layang, Rao. Sehari-hari bekerja sebagai perawat di Puskesmas Rao," beberr Kapolsek Panti AKP Syaiful Jubir, Selasa (3/2).
BACA JUGA: Serunya Menggerebek Pesta Sabu Istri Kepala Dinas
Dari hasil visum dokter Puskesmas Pegang, korban dinyatakan tewas karena tenggelam. Tanda-tanda kekerasan berupa bekas penganiayaan di sekitar tubuh korban tidak ditemukan sama sekali.
"Korban divisum dua kali, pertama oleh Bidan Lusi, Petok. Selanjutnya oleh pak dokter Herman. Hasilnya, clear, tak ada bekas penganiayaan pada tubuh korban," ujar Syaiful.
BACA JUGA: Suami Dirawat di RS, Istri Kepala Dinas Asyik Nyabu
Selanjutnya, kata AKP Syaiful, korban dirujuk ke RSUD Lubuksikaping, untuk divisum ulangi. Lanjut Syaiful, untuk memuaskan pihak keluarga korban, agar tidak timbul kecurigaan, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
"Iya, kabarnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk diautopsi. Suami korban seorang dokter bertugas di Kota Medan kabarnya," katanya.
Saat ditemukan tewas itu, korban mengenakan baju kaos berwarna hitam stelan rok panjang. Di TKP, aparat kepolisian juga mengamankan tas tangan, handphone serta peralatan make-up milik korban.
"Sekali lagi, dugaan sementara ia mati tenggelam. Tidak ada bekas penganiayaan pada tubuh korban. Tas, handphone milik korban diamankan guna dijadikan barang bukti," imbuhnya.
Sementara salah seorang saksi mata, Ucok (35), petugas penjaga bendungan Panti-Rao menuturkan, sebelum nekat bunuh diri, korban terlibat cekcok dengan seorang pria, diduga sebagai kekasihnya atau pria idaman lain (PIL).
"Sejak sore (kemarin,red) korban dan pasangannya sudah berada di TKP. Datang menggunakan mobil Avanza berwarna silver, keluar dari mobil sudah saling bertengkar," aku Ucok.
Pertengkaran itu, kata Ucok juga disaksikan beberapa warga setempat yang pulang dari ladang di lokasi itu. Namun, warga enggan melerai karena dikira pasangan suami istri, yang sedang mengalami problem rumah tangga.
"Semula saya kira itu pasangan suami istri, tapi lama kelamaan kok beda. Wanita itu teriak sekencang-kencangnya kepada cowok. Lalu peristiwa itu pun terjadi, ia loncat dari jembatan ke dasar sungai," ulasnya.
ia juga mengakui, kenal dengan pria (pasangan) kekasih korban tersebut. Karena di TKP, ucok menjadi penemu senpi oknum polisi tersebut, yang terjatuh ke dalam air di sungai itu.
"Saya tahu dia polisi, dari pistol yang saya temukan di TKP. Sejak sore, mereka sudah terlihat di TKP sedang bertengkar, tapi entah apa yang diributkan," ujar Ucok.
Dari informasi yang dihimpun, diduga kuat perbuatan nekat korban mengakhiri hidupnya lantaran sang kekasih menolak untuk segera menikahinya, karena terlanjur hamil di luar nikah. Pasangan cekcok korban merupakan seorang oknum polisi, berpangkat brigadir, bertugas sebagai tim buser Satnarkoba di Mapolres Pasaman, inisial ND, dan sudah beristri pula.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pasaman AKP Rudi Munanda mengatakan, keterlibatan oknum kepolisian setempat sedang didalami. Pihak propam, kata dia, sudah bekerja melakukan penyelidikan.
"Oknum itu kini tengah dimintai keterangan, terkait keterlibatnya hingga menyebabkan korban tewas," kata AKP Rudi.
Dia menambahkan, keterangan anggota tersebut akan dikaitkan dengan insiden bunuh diri dan mengetahui apa penyebab perempuan itu bunuh diri. Dia mengakui di TKP juga ditemukan senpi milik oknum itu. Kini, senpi itu sudah diamankan.(cr5/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kali Menyodomi Bocah di Tengah Keramaian
Redaktur : Tim Redaksi