jpnn.com, BENER MERIAH - Maya Sari, warga binaan titipan Kejaksaan Aceh Tengah mencoba bunuh diri dalam selnya di Rutan Kelas II B, Bener Meriah.
Aksi nekat warga binaan kasus narkoba itu, diduga akibat depresi usai bertengkar dengan suaminya via telpon.
BACA JUGA: Ada Siswi Gantung Diri, Tinggalkan Surat Isinya Begini
Kapolres Bener Meriah, AKBP Fahmi Irwan Ramli, menjelaskan korban bunuh diri dengan cara menyayat urat nadi dengan pisau cutter. Hingga tadi malam, Maya masih dirawat di rumah sakit.
"Korban dibawa ke RSU Muyang Kute Bener Meriah untuk mendapatkan perawatan dan informasi saat ini, kondisi korban sudah mulai membaik," sebutnya, Minggu (11/3).
BACA JUGA: Ada Perawan Tua Menggantung di Dapur
Sementara itu, Ipda Suci selaku Pawas (Perwira Pengawas) mengatakan, Maya Sari selama berada di selnya bersama seorang anak kandungnya DF (10 bulan).
“Beberapa menit setelah cekcok, kemudian seorang saksi teman korban berteriak histeris melihat posisi korban sudah kejang-kejang di lantai dalam selnya akibat pendaharan pada urat nadi tangannya sebelah kiri,” ungkapnya.
BACA JUGA: Paiman Dengar Suara Byuuuur, Ternyata Istrinya, Innalillahi
Katanya, dugaan kuat korban depresi pascabertengkar dengan suaminya. Ia menyayat urat nadi tangan sehingga mengakibatkan luka arteri (robek) dan korban langsung dievakuasi ke RSU Muyang Kute, Jumat (9/3).
Plt Kalapas, Gunawan, menjelaskan pihaknya telah melarang napi maupun keluarga napi untuk membawa pisau.
"Kita khawatirkan makanya dilarang keras untuk dibawa ke dalam. Mungkin ada tamu yang membawa dan kita kurang jeli memeriksanya, ataupun disembunyikan entah dimana sehingga pisau itu bisa lolos dari pengawasan kita,” katanya.
Ia menambahakan, tidak membenarkan menggunakan HP di dalam sel tahanan. Katanya korban meminjam hp milik tamu sehingga korban bisa melakukan panggilan keluar dan bertengkar mulut dengan suminya. (mag-70/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Pintu, Ismail Kaget Melihat Bosnya Gantung Diri
Redaktur & Reporter : Soetomo