jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bersama Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengantar lima orang Pemulung di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi untuk memulai kerja di Grand Kamala Lagoon, Bekasi.
Mensos yang karib disapa Risma ini membuka akses pekerjaan kepada pemulung yang beberapa hari lalu dia temui di wilayah DKI Jakarta.
BACA JUGA: Drs Mahalisi Meninggal Dunia Usai Dilantik, Bupati Joncik: Beliau Masuk Ruangannya Saja Belum
“Hari ini kami mengantar lima orang pemulung yang siap bekerja dan mengajukan diri ikut bekerja. Kami beri akses pekerjaan kepada lima pemulung yang kami temukan di berbagai lokasi kemarin," kata Risma dalam keterangannya, Jumat (8/1).
Menurut Risma, dia sudah berkomunikasi langsung dengan pihak Grand Kamala Lagoon.
BACA JUGA: Mbak Yuliana Dihabisi di Kamar Hotel, Polisi: Pelaku Masih Diburu
"Kami sudah hubungkan dengan pihak Grand Kamala Lagoon dan insyaallah mereka akan bekerja mulai hari ini,” tambah Risma.
Risma mengungkapkan, dirinya menemukan para pemulung ini di beberapa wilayah di DKI Jakarta.
BACA JUGA: Nasib Gelandangan dan Pemulung Setelah Ditemui Bu Mensos Risma
“Saya berangkat kerja pasti setiap hari akan berubah lokasi keberangkatan. Lalu ketika saya ketemu warga terlantar saya punya kewajiban untuk membantu,” terang Risma.
Adapun kelima pemulung itu masing-masing bernama M. Faisal, kelahiran Medan, 2 Maret 1972, berasal dari Sumatera Utara. Pria lulusan Sekolah Dasar ini memiliki pengalaman kerja sebagai nelayan dan pemulung. Dia ditemukan di Pasar Baru pada 4 Januari 2021.
Kemudian Roni Adnan, lelaki kelahiran Jakarta, 15 Juli 1985 ini berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dirinya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sebelumnya Roni berprofesi sebagai pemulung. Dia merupakan rujukan dari Dinas Sosial Kabupaten Subang pada 5 Januari 2021,
Lalu ada Muhamad Rohim, pria kelahiran Blora, 5 Agustus 1984 ini memiliki pengalaman kerja sebagai sopir ojek online, kurir paket, dan tukang parkir. Rohim pernah mengejar pendidikan Paket B agar setara Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia ditemukan di Jalan Salemba Jakarta Pusat pada 6 Januari 2021
Firman Utina, salah satu Pemulung dengan usia muda ini berasal dari Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pria kelahiran Bekasi, 5 Juni 2004 ini berpendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD). Dia pernah berprofesi sebagai pedagang pemulung dan pengamen. Dia ditemukan di Stasiun Manggarai pada 6 Januari 2021.
Terakhir, Irman Yuda. Pria kelahiran Jakarta, 3 Juni 1972 ini tinggal di kelurahan Manggarai Selatan Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Dia berpendidikan terakhir SMP dan pernah bekerja sebagai Sales Promotion Boy (SPB) di salah satu swalayan dan juga pernah menjadi pemulung. Dia ditemukan di Stasiun Manggarai pada 6 Januari 2021.
Risma mengatakan bahwa apa yang dilakukan merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai manusia.
"Jadi, tolong mbak, apa ndak bisa kita melihat bahwa kita manusia. Saya manusia apa kalau saya diam saja melihat warga terlantar. Gak usah lihat saya sebagai Mensos, tapi sebagai manusia yang punya tanggung jawab kepada Tuhan,” tambah Risma.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono ikut angkat bicara. Dia mengaitkan dengan kondisi pengangguran yang semakin bertambah di wilayah Bekasi akibat pandemi, penambahannya hampir mencapai 10 persen.
"Jadi saya kira apa yang menjadi program Kemensos bahwa tidak hanya memindahkan warga masyarakat yang kurang beruntung kedalam satu tempat, tetapi nilai tambahnya adalah bagaimana memberdayakan mereka sesuai dengan passion, sesuai dengan kemampuan,” tuturnya.
Tri menambahkan bahwa membangun ini dimulai dengan membangun keluarga-keluarga yang baik, yang sehat sehingga bagaimana Indonesia sejahtera saya kira hari ini akan dimulai.
BACA JUGA: Ngamar dengan Mantan di Hotel, Dodi Alfayed Tak Berkutik saat Digerebek Istri
“Pemerintah Kota Bekasi sangat berterima kasih dan tentunya mendukung apa yang telah dilakukan kemensos,” tutupnya. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan