Usai Evakuasi, DPR Uber Pemicu Jatuhnya Sukhoi

Jumat, 18 Mei 2012 – 14:27 WIB

JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Umar Arsal, mengatakan, pihaknya akan mendalami penyebab kecelakaan Sukhoi dengan memertanyakan kepada Menteri Perhubungan EE Mangndaan dan mitra kerja komisinya yang berkaitan dengan masalah kecelakaan dan evakuasi korban pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

Namun, Umar yang juga Ketua Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat itu mengatakan, tidak akan memanggil Menhub di saat-saat sekarang ini. Karena, Komisi V memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Kemenhub serta elemen terkait untuk fokus pada evakuasi pesawat nahas buatan Rusia itu.

"Sudah menjadi kesepakatan teman-teman di Komisi V bahwa kita memberikan kesempatan kepada Menhub, Basarnas dan mitra terkait lainnya untuk konsentrasi dulu. Baru nanti akan kita lakukan rapat kerja," kata Umar, kepada wartawan, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Jumat (18/5).

Saat ini, lanjut Umar, Komisi V masih memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk mengumpulkan data selengkap-lengkapnya. "(Makanya) kita sengaja tidak agendakan sekarang, tapi kita minta mereka fokus dan mengumpulkan data," kata Umar.

Ia mengatakan, banyak hal yang akan didalami dalam mencari solusi atau evaluasi atas permasalahan jatuhnya pesawat SSJ 100 itu. "Termasuk masalah komunikasi dengan ATR. Mudah-mudahan bisa mendapat kejelasan. Kemudian, soal permintaan turun 6000 kaki, padahal kita tahu Gunung Salak itu tingginya 7000 kaki, ini yang akan kita dalami," jelas Umar.

Terkait masalah evakuasi, Umar mengaku pihaknya masih menunggu keputusan Basarnas apakah akan melanjutkan atau tidak. Rencananya, kata dia, keputusan itu akan diambil Basarnas hari ini. "Kita tunggu Basarnas," tegasnya.

Ia menyatakan soal Rusia yang minta perpanjang evakuasi, menurutnya, itu mungkin difokuskan untuk mencari Flight Data Recorder (FDR) black box SSJ 100 yang belum ditemukan. "FDR belum ketemu, mungkin fokus disitu," katanya.

Seperti diketahui, tim evakuasi sudah menemukan black box SSJ 100 Selasa (14/9) pagi. Namun, bagian black box yakni FDR belum ditemukan. Bagian yang ditemukan baru Cockpit Voice Recoder (CVR) yang berfungsi merekam pembicaraan dalam kokpit selama dua jam terakhir. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Adji Pilih Berantas Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler