Olimpiade Tokyo 2020

Usai Gagal Bawa Pulang Medali, Lifter Indonesia Meminta Maaf

Minggu, 25 Juli 2021 – 22:57 WIB
Lifter Indonesia Deni yang turun di kelas 69 kg saat bermain di Tokyo International Forum, Minggu (25/7) WIB. Foto: NOC Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Atlet angkat besi Indonesia, Deni, yang turun di kelas 67 kilogram (Kg) meminta maaf usai gagal membawa pulang medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Bermain di Tokyo International Forum, Minggu (25/7) WIB, Deni harus puas berada di peringkat ke-9 setelah hanya mengumpulkan total angkatan seberat 301 kg. 

BACA JUGA: Truk Mengangkut Ambulans Rusak Diberhentikan, Setelah Diperiksa, Astaga!

Dalam laga tersebut, Deni terlihat kurang maksimal pada angkatan snatch (angkatan langsung), dirinya gagal pada angkatan pertama seberat 135 kg dan ketiga pada 140 kg.

Pada angkatan langsung itu, Deni hanya berhasil mengangkat sekali di angkatan kedua dengan beban 135 kg.

BACA JUGA: 3 Lifter Indonesia Lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Begini Kata Raja Sapta Oktohari

Saat masuk angkatan clean and jerk (angkatan beban dalam dua tahap), Deni hanya mampu bersaing di angkatan pertama dengan mengangkat seberat 166 kg. Pada angkatan kedua dan ketiga dirinya gagal mencoba angkatan seberat 171 kg.

Kegagalan itu membuat Deni meminta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak. Dia merasa belum puas terhadap penampilannya di edisi ketiga Olimpiade kali ini.

BACA JUGA: Gol Tunggal Oyarzabal Antar Spanyol Petik Kemenangan Pertama di Olimpiade Tokyo 2020

"Mungkin ini yang terbaik yang saya berikan kepada Merah Putih, walaupun buat saya pribadi kurang puas," kata Deni dalam keterangan tertulis, Minggu.

“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang mendukung. Terima kasih juga kepada NOC Indonesia PB PABSI dan juga kepada pelatih. Saya minta maaf kalau ada yang kurang memuaskan."

Pria 31 tahun itu mengaku kurangnya persiapan sehingga performanya tidak maksimal pada pertandingan kali ini.

"Buat saya pribadi tidak puas. Namun, saya lihat lagi ke belakang persiapan seperti apa yang saya lakukan satu bulan. Sebenarnya, tidak bisa jadi alasan saya titik penghabisan di sini. Hanya saja ada istilah sekeras apa pun latihan tetap butuh waktu untuk persiapan," ungkap Deni.

Pada pertandingan tersebut, Deni mengaku sebenarnya ingin tampil totalitas. Namun, Deni tidak berani memaksakan karena cedera paha kanannya kambuh.

Dia mengaku kurang dalam persiapan lantaran terganjal waktu pandemi, ditambah cedera lamanya yang kambuh lagi.

Pelatih Deni, Lukman, menyebut performa kurang maksimal anak asuhannya itu disebabkan cedera kambuhan yang dialami Deni.

Medali emas menjadi milik Lijun Chen dari China, yang berhasil membuat rekor Olimpiade dengan mengangkat beban seberat 187 kg di angkatan jenis angkatan clean and jerk. Total angkatannya pada pertandingan itu mencapai 332 kg.

Medali perak jatuh ke tangan lifter Kolombia, Lozano Mosquera, dengan meraih total angkatan 331 kg. Peraih medali perunggu disabet Mirko Zanni dari Italia dengan total angkatan mencapai 322 kg. (noc/mcr16/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud MD Sampaikan Dalil Kedokteran Ibnu Sina


Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler