Usai Gerebek Markas OPM, Polri Telusuri Motif

Senin, 13 Oktober 2014 – 12:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian masih terus melakukan penelusuran mendalam setelah menggelar operasi penggerebekan markas Organisasi Papua Merdeka di wilayah Pantura Yapen, Papua, pimpinan Maikel Merani, Sabtu (11/10) pukul 10.00 WIT.

Penggerebekan itu dilakukan Polri bekerjasama dengan TNI karena kelompok OPM diduga sering mengganggu ketenangan masyarakat setempat.

BACA JUGA: Menteri ke Papua, Ratusan Honorer K2 Kecewa

Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie menjelaskan, kegiatan kelompok bersenjata di Papua itu juga menjadi fokus TNI dan Polri. Kedua belah pihak terus berupaya mengatasi serangan kelompok tersebut.

"Kita menganggap kelompok kriminal karena arah perbuatannya pidana, perusakan, penganiayaan atau pembunuhan. Ini secara umum. Motif masih ditelusuri secara mendalam, apakah berkaitan dengan aksi teror sebelumnya atau tidak," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, Senin (13/10).

BACA JUGA: KPK Periksa Anak Buah Adik Atut terkait Kasus Pilkada Lebak

Dia menjelaskan, kelompok ini juga sudah menguasai perbatasan. "Di pegunungan, itu memang sudah pantauan mereka. Ketika kita mengejar, itu kan posisi yang dipantau. Kita mencari kesempatan yang lebih menguntungkan," papar Ronny.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Sulistyo Pudjo Hartono dalam pesan pendeknya, Minggu (12/10), mengatakan, tim khusus Polres Kepulauan Yapen yang dipimpin Kapolres dibantu dengan tim TNI melakukan penggerebakan markas OPM yang selama ini mengganggu masyarakat. Menurutnya, Masyarakat di sekitar Angkaisera, sangat ketakutan dengan keberadaan kelompok Maikel yang berulangkali mengancam dengan senjata, apabila keinginan mereka tidak dituruti.

BACA JUGA: Dahlan Iskan dapat Penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana

"Bahkan sering memalak masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Dari hasil penyelidikan, mereka berjumlah kurang lebih 15 orang dan bermarkas di Gunung Kiriyow. Saat kita gerebek sempat terjadi kontak tembak selama 20 menit," bebernya.

Namun gerombolan ini berhasil lolos dan lari ke dalam hutan. Aparat hanya berhasil menyita amunisi mouser 20 butir, senjata api rakitan 5 pucuk, satu buah motor Vixon, baju seragam loreng, dan markasnya berhasil diduduki. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Pengganti Johan Budi, KPK Bakal Buka Lowongan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler