Usai Gugur dari Olimpiade Tokyo, Pemanah Indonesia Ini Mengaku Dapat Pelajaran Berharga

Kamis, 29 Juli 2021 – 15:31 WIB
Alviyanto Bagas Prastyadi saat bertanding di Yumenoshima Final Field, Kamis (29/7) WIB, melawan wakil Australia Taylor Worth (NOC Indonesia)

jpnn.com, TOKYO - Atlet panah Indonesia Alviyanto Bagas Prastyadi harus terhenti langkahnya di 32 besar Olimpiade Tokyo 2020.

Bermain Yumenoshima Final Field, Kamis (29/7) WIB, Bagas kalah dari pemanah Australia Taylor Worth dengan skor 0-6 (25-26, 26-29, 28-29).

BACA JUGA: Terpeleset di 16 Besar Olimpiade Tokyo, Kevin/Marcus Akui Pasangan Malaysia Tampil Lebih Apik

Usai kekalahan tersebut, Bagas mengaku mendapat banyak pengalaman berharga dari ajang ini. Ia termotivasi untuk berlatih lebih keras agar bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional.

“Saya harus banyak berlatih lagi di cuaca ekstrim seperti ini, khususnya di tempat yang berangin besar. Disini anginnya besar dan datang dari segala arah.” kata Bagas dalam rilis yang diterima jpnn.com dari NOC.

BACA JUGA: Donald Trump Ejek Gaya Berlutut Penggawa Amerika Serikat di Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020 adalah kompetisi besar pertama yang diikuti pemuda berusia 19 tahun ini. Ia mengaku banyak mendapat pengalam menarik di turnamen ini.

“Pengalaman yang paling menarik adalah bertanding melawan atlet-atlet dari negara lain karena berbeda rasanya saat bertanding melawan mereka dibandin dengan sesama atlet Indonesia. Selain itu, secara fisik juga berbeda. Mereka lebih tinggi,” ujar Bagas lagi.

Setelah kegagalan ini, ia bertekad memperbaiki kekuranganya agar bisa kembali tampil di ajang Olimpiade mendatang. .

“Semoga dari sini saya menjadi lebih tahu lagi bagaimana rasanya bertanding di Olimpiade, dan semoga saya bisa tampil di Paris 2024,” katanya.

Sementara itu, pelatih Bagas, Permadi Sandra Wibawa menyebut anak asuhannya menjadi salah satu bibit potensial yang dimiliki Indonesia.

Sang pelatih menyebut akan berkoordinasi dengan Perpani untuk bisa mengembangkan olahraga panahan di masa mendatang.

“Ini multi event pertama Bagas. Dia bahkan belum pernah turun di PON dan SEA Games, langsung di Olimpiade. Ini bibit bagus buat Perpani untuk Olimpiade Paris 2024,”

“Semoga kita bisa melakukan evaluasi. Dengan kurangnya kompetisi yang kita ikuti, inilah hasilnya. Jadi kami berharap pembinaan lebih baik ke depan dan lebih banyak kompetisi yang diikuti akan lebih baik,” ujar Permadi. (noc/mcr16/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler