Usai Hari Raya Nyepi, Volume Sampah di Daerah Ini Naik 40 Persen

Jumat, 08 Maret 2019 – 23:36 WIB
SMAPAH MENUMPUK: Kondisi sampah pascalibur Nyepi di Buleleng mengalami peningkatan tajam. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, BULELENG - Usai Perayaan Hari Raya Nyepi, volume sampah di Kabupaten Buleleng justru meningkat tajam.

Bahkan, kenaikan volume sampah diperkirakan mencapai 30-40 persen dari volume normal.

BACA JUGA: Hari Nyepi Sepi Tak Ada Remisi

Seperti dibenarkan Kepala DLH Buleleng Putu Ariadi Pribadi. Dikonfirmasi, Jumat (8/3) ia tak menampik dengan meningkatnya volume sampah setelah perayaan Nyepi.

BACA JUGA: Dibutuhkan Dorongan dan Inisiatif Gerakan Massal Peduli Sampah Plastik

BACA JUGA: Nyepi, Maskapai Garuda Indonesia Paling Banyak Hentikan Penerbangan

Menurutnya, dari prediksi dan pengalaman tahun sebelumnya, peningkatan volume sampah Nyepi khususnya bekas pecaruan bisa mencapai 20 persen atau sekitar 90 kubik per hari dari kondisi normal.

“Biasanya sampah-sampah itu sudah tuntas tertangani pada ngembak geni,” tegasnya seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Kiat Menjaga Kesehatan Telinga dan Pendengaran

Namun tahun ini, kata Pribadi berbeda. Bencana alam turut berkontribusi pada peningkatan volume sampah di wilayah perkotaan. Sehingga volume sampah naik drastic hingga mencapai 40 persen atau sekitar 180 meter kubik dari kondisi normal.

Menurut Ariadi kenaikan sampah paling tajam berasal dari sampah yang menumpuk di Jembatan Pemaron serta sisa pohon tumbang yang harus segera diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

DLH Buleleng pun terpaksa menarik para petugas pembersihan yang bertugas di Tukad Buleleng serta pantai-pantai di Buleleng, untuk diperbantukan melakukan pembersihan.

“Kami prioritaskan yang akibat faktor bencana dulu. Karena ini harus tertangani segera. Terutama material pohon tumbang yang menggangu jalan nasional. Termasuk sampah di Jembatan Pemaron itu,” kata Ariadi Pribadi.

Hingga siang kemarin, DLH Buleleng telah mengangkut sedikitnya 20 truk sampah, atau sekitar 120 meter kubik sampah. Sebanyak 78 kubik diantaranya sampah sisa caru yang ada di jalan, sementara 42 kubik sisanya merupakan sampah yang timbul akibat bencana alam.

Selain itu, untuk penanganan sampah pascaNyepi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng telah menyiagakan 150 orang personil untuk membersihkan sampah di seluruh penjuru Buleleng, terutama di Kota Singaraja.

Selain itu DLH Buleleng juga telah menyiagakan 13 unit truk pengangkut sampah, dua unit mobil pikap, dan tiga unit motor roda tiga.(rb/eps/pra/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketahui Manfaat Sunyi di Hari Raya Nyepi untuk Kesehatan Telinga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler