jpnn.com, MALANG - Beberapa pekan terakhir ini penyebaran covid-19 di Kota Malang, Jatim terdeteksi berasal dari klaster permukiman.
Tercatat sejauh ini sudah ada tiga klaster permukiman, seperti kompleks perumahan Bukit dan Permata Hijau, klaster Lowokdoro dan terbaru di klaster permukiman di Kelurahan Rampal Celaket, Kota Malang.
BACA JUGA: Perawat Baik Hati itu Meninggal Setelah Terpapar Covid-19, Bayinya Baru Lahir
Klaster permukiman Rampal Celaket, Kota Malang di Jalan Tretes, terdeteksi ada tujuh orang yang terkonfirmasi covid-19 yang tersebar di dua RT yaitu RT 4 dan 5.
Dari tujuh orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut dua di antaranya sudah meninggal.
BACA JUGA: IDI Dorong Tenaga Kesehatan untuk Percepat Penanganan Kasus Covid-19
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Nur Azmi mengatakan awal penularan Covid-19 di kawasan tersebut berawal ketika adanya kunjungan tamu dari luar ketika Idulfitri 1442 Hijriah.
"Mungkin salah satunya ada keluarga dan banyak tamu yang datang dari luar, karena informasinya ada tamu dari luar saat hari raya," ujarnya pada Kamis 27 Mei 2021.
BACA JUGA: Sebegini Jumlah Dosis Vaksin Covid-19 yang Sudah Diterima Indonesia
Dari tujuh orang yang terkonfirmasi positif tersebut enam orang di antaranya berasal dari RT 5 sementara satu orang dari RT 4.
Ketua RW 5 Kelurahan Rampal Celaket, Winarto mengatakan saat ini sebanyak lima orang masih dalam proses penyembuhan.
"Ada tujuh warga yang positif. Dua meninggal. Yang di sini (RW 5 RT 5) total ada enam. Tiga orang isolasi di rumah sakit lapangan dan satu orang isolasi mandiri di rumah, karena masih kecil 13 tahun. Kalau di sini ada yang merawat juga," katanya.
Saat ini kata Winarto, lingkungan RT dan RW sudah bekerja sama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan seperti kegiatan disinfeksi dengan menggandeng BPBD Kota Malang.
"Seluruh RW, PKK, semua sudah bergerak. Sebelum BPBD menyemprot di sini, kami sudah menyemprot dua kali. Jadi begitu ada yang positif, langsung kawan kawan RT, RW bergerak," ujarnya.
Winarto mengatakan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk bisa melakukan treatment baik pasien yang isolasi mandiri. Selain itu, ujar Winarto, pihaknya juga berencana untuk mengajukan uji swab massal kepada kontak erat.
"Kami sebenarnya sudah berkeinginan, minta Puskesmas untuk diswab massal. Jadi di luar yang positif ini kontak eratnya kami minta untuk diswab massal," katanya. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia