jpnn.com - PERAWATAN gigi palsu sama seperti gigi asli. Jika salah merawat bisa menjadi sarang plak yang mengandung bakteri penyebab masalah bau mulut. Karenanya, perawatan rutin dan tepat dapat menjaga dan mempertahankan kesehatan gigi.
Anggota Komisi Pendidikan dan Pelatihan Profesionalisme Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) PDGI, drg. Susi R. Puspitadewi Sp. Prost mengatakan, ada beberapa cara untuk menjaga gigi tiruan semakin awet.
BACA JUGA: Eksistensi Mode di Annual Show
“Gigi palsu bisa diperiksa secara rutin setiap 6 minggu sekali. Nah, kalau perawatannya dilakukan dengan baik dan benar, giginya bisa awet dan dapat bertahan hingga lima tahun,” katanya.
Menurutnya, penggunaan gigi palsu sebaiknya tidak dilakukan sepanjang waktu, harus tetap memberikan waktu pada mulut untuk tetap bernafas tanpa gigi lepasan. “Setidaknya, sehari bisa melepaskan gigi palsu sekitar 6 jam,” sarannya.
BACA JUGA: Bikin Tato, Penyesalan Datang Belakangan
Untuk perawatan sehari-hari, kata dia, setelah selesai makan sebaiknya gigi palsu dilepaskan dan dibersihkan dengan pembersih khusus. Cara pembersihannya bisa dengan direndam dan dilarutkan bersama pembersih khusus yang bisa dibeli di apotek.
“Kalau malam, baiknya gigi palsu dilepas dan direndam dalam air hangat-hangat kuku, kalau tidak, nanti malah jadi kering dan mengerut. Tambahkan juga pembersih khusus yang dilarutkan ke dalam air rendaman. Tunggu hingga pagi dan dibersihkan kembali jika ingin dipakai,” jelasnya.
BACA JUGA: Susi Jadi Menteri, Pamor Perempuan Bertato Happening
Tak hanya itu, menjaga kebersihan rongga mulut dan gusi selalu dalam keadaan higienis sangat mempengaruhi kesehatan gigi.
Ia mengimbau, supaya rutin membersihkan gigi palsu jika dilepas dan ingin dipasang kembali untuk menghindari kuman dan bakteri menempel di gigi palsu tersebut.
Selain itu, untuk tetap menjaga kekuatan gigi tiruan tersebut, para lansia juga bisa menghindari makanan yang terlalu keras dan terlalu asam sama seperti gigi biasa. Dan jangan mengunyah makanan hanya pada satu sisi saja.
“Gunakan dua sisi pada mulut agar tekanan kunyah merata. Makanan yang terlalu asam ini bisa menyebabkan abrasi pada gigi, itu alasannya kenapa harus dihindari, minimal dikurangi konsumsi makanan-makanan yang asam,” saran dia.
Namun, untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk, ia juga menyarankan agar selalu rutin mengecek kesehatan mulut dan gusi ke dokter gigi. Apalagi, jika pemakaian gigi palsu menyebabkan gusi bengkak dan memerah, maka hindari dulu penggunaannya.
“Terkadang, kenapa bisa timbul berbagai macam masalah mulut, seperti menjadi sarang bakteri, gusi berdarah, sariawan, dan gangguan lainnya di mulut, ini bisa saja dikarenakan saat memasang gigi tiruan, masih ada sisa gigi yang bersarang di akar,” terangnya.
Ia menambahkan, perawatan gigi harus dilakukan sejak dini. Jangan menunggu gigi bermasalah baru kemudian mengunjungi dokter gigi. Gigi yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan kesehatan gigi saat kita dewasa. (RM/IMA)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eyelashes yang Bikin Good Looking
Redaktur : Tim Redaksi