Usai Membaca Surat Terbuka Napoleon Bonaparte, Aziz Yanuar: Saya Iri

Senin, 20 September 2021 – 07:26 WIB
Irjen Pol Napoleon Bonaparte membuat surat terbuka mengakui menganiaya Muhammad Kece di rutan Bareskrim Polri. ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS) Aziz Yanuar mengaku sudah membaca surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte yang berisi pengakuan dan alasan dirinya menganiaya Muhammad Kece di dalam rumah tahanan Bareskrim Polri.

Aziz Yanuar terang-terangan mengaku sangat iri dengan perbuatan yang dilakukan mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu.

BACA JUGA: Muhammad Kece Babak Belur, Irjen Napoleon Memberi Perintah, Terjadi Hal Menjijikkan

“Saya iri dan salut sama beliau (Napoleon) dalam hal ini,” ujar Aziz Yanuar kepada JPNN, Senin (20/9).

Dalam surat terbukanya, Napoleon mengaku tak terima agamanya dihina dan memang sengaja melakukan tindakan terukur berupa penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

BACA JUGA: Ternyata Ini Motif Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece di Tahanan

Menurut Aziz Yanuar, apa yang dilakukan Napoleon mencerminkan perilaku seorang muslim yang baik dalam membela agamanya.

“Memang harusnya muslim seperti itu, khususnya muslim yang waras,” kata dia.

BACA JUGA: Pendeta Saifuddin Sebut Muhammad Kece Dihajar 2 Jam, Siuman Langsung Dilumuri Kotoran

Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte telah dilaporkan Muhammad Kece ke Bareskrim Polri atas tindakan penganiayaan.

Napoleon pun buka suara terkait tindakan yang dilakukannya itu.

Hal ini dia sampaikan melalui surat terbuka yang dibuatnya sendiri dan dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Gunawan Raka.

Dalam surat terbukanya diketahui motif utama melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Sebagai seorang muslim, Napoleon Bonaparte menyatakan tidak terima agamanya dihina oleh Muhammad Kece.

“Siapa saja bisa menghina saya, tetapi tidak kepada Allah-ku, Alquran, Nabi Muhammad SAW dan akidah Islam-ku. Karenanya saya bersumpah melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya,” kata Napoleon.

Napoleon menilai tindakan penghinaan yang dilakukan Muhammad Kece dan pelaku penistaan agama lainnya sangat berbahaya bagi kesatuan, persatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia.

“Saya sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media yang telah dibuat dan dipublikasikan manusia-manusia tak beradab itu,” tambah Napoleon dalam surat terbuka.

Karena kekecewaan itu, Napoleon lantas melakukan tindakan penganiayaan terhadap Muhammad Kece dan berujung pada laporan di Bareskrim Polri.

“Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kece, apa pun risikonya,” ujar Napoleon Bonaparte. (cuy/jpnn)

 

 

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Soetomo
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler