Usai Panen Raya, Harga Gabah di Kudus Turun

Selasa, 23 Januari 2018 – 19:30 WIB
Panen raya di Kudus. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, KUDUS - Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Kudus turun sekitar Rp800 setelah panen raya pada Januari 2018.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto Ssos, MM, mengungkapkan, lokasi panen padi tersebut berada di atas lahan seluas 516 hektare (ha) di Desa Berugenjang, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

BACA JUGA: Hore! Harga Gabah di Jawa Tengah Turun Rp 700

"Harga GKP awal Januari Rp6.000-Rp6.300 per kg, namun sekarang turun menjadi Rp5.900 per kg (pakai combine), kalau manual Rp5.500 per kg. Ya turun sekitar Rp800 per kg lah," kata Catur dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Menurut Catur, panen padi di Kabupaten Kudus didominasi varietas Ciherang dan IR64 dengan produktivitas 7-8 ton per ha. Panen Januari seluas 1.730 ha setara 6.228 ton beras, Februari 7.163 ha setara 25.780 ton beras, serta Maret 2.293 ha setara 8.251 ton beras.

BACA JUGA: Komite II DPD RI : Stok Beras di Wilayahnya Aman

Catur menambahkan, bila dibandingkan dibandingkan dengan konsumsi penduduk ‎841.499 jiwa, dibutuhkan 6.513 ton beras per bulan. Sehingga Februari surplus 19.267 ton beras dan Maret surplus 1738 ton. “Ini bukan ilusi panen, harga gabah mulai turun,” ungkapnya. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Ir. Yuni Astuti mengatakan, panen padi Provinsi Jawa Tengah Januari 2018 seluas 109 ribu hektar, Februari 2018 seluas 329 ribu hektar dan Maret seluas 293,6 ribu hektar.

BACA JUGA: Panen Raya Padi di Lokasi Endemik WBC Berjalan Lancar

Produksi Januari adalah 613 ribu ton GKG setara 370 ribu ton beras, Februari 1,92 juta ton GKJG setara beras 1,16 juta ton beras, dan Maret 1,73 juta ton GKG setara 1,05 juta ton beras.

Untuk konsumsi beras penduduk Jawa Tengah sebanyak 34,49 juta jiwa adalah 267 ribu ton beras per bulan. Sehingga Januari terjadi surplus beras 102 ribu ton, Februari surplus 891 ribu ton, dan Maret surplus 778 ribu ton beras.

"Harga gabah mulai turun sebelumnya pernah Rp6.000 dan kini sekitar Rp5.300 per kg. Kudus ini surplus beras, Jawa Tengah juga surplus dan harga mulai turun Rp700. Agar Bulog serap gabah petani dan petani tidak butuh impor," tuturnya.

Menteri Pertanian telah mengalokasikan anggaran 2018 untuk Jawa Tengah sebesar Rp1,21 triliun dan alokasi untuk Kabupaten Kudus 5.000 ha padi, 4.780 ha jagung, 20 ha bawang merah, 50 ha cabai, 100 ha tebu, 300 ha rehabilitasi irigasi, dan 105 unit alat mesin pertanian.

Sebelum menghadiri acara di Kecamatan Undaan, Kudus, rombongan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memantau pertanaman padi dan sebaran panen di Jawa Tengah menggunakan dua pesawat helikopter. Menanggapi harga gabah yang mengalami penurunan secara signifikan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak Bulog untuk secepatnya menyerap gabah petani.

"Kami sudah dengar harga gabah mulai turun. Pemerintah bersama Bulog akan bekerja sama sehingga harga tidak akan jatuh di bawah HPP. Jangan sampai petani merugi. Itu arahan Pak Presiden. Karena itu kami keliling Jawa, dan lusa nanti ke Kalimantan untuk memantau kondisi di lapangan," tutur Amran.

Bupati Kudus Musthofa juga menyampaikan harapannya ke Bulog untuk menyerap gabah, terutama saat mayoritas lahan sawah di wilayah Kudus sudah siap panen.

"Kami minta teman-teman saya di Bulog, acara ini sangat istimewa. Kesejahteraan petani tergantung niatan kita. Dengan kondisi surplus, Bupati mengharapkan pemerintah menghentikan rencananya untuk mengimpor beras. Kesejahteraan petani adalah kesejahteraan kami. Saya anak petani, kami anak bangsa di Indonesia, sudah petani sejak kecil," paparnya.

Pada acara tanam dan panen padi setiap hari menuju kedaulatan pangan di Kecamatan Undaan Kudus ini hadir Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Aster KASAD TNI-AD Mayjen Supartodi, Anggota DPD-RI Denty Eka Pratiwi, Wakil Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, dan Asisten Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ilyas Payong.
Kemudian Ketua KTNA Winarno Tohir, Ketua KPPU Syarkawi Rauf, Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Drs Indrajit, Kasdam Pangdam IV Diponegoro Brigjen Bakti Agus Fajari, Bupati  Kudus Musthofa, Direktur Bulog Androyanto, perwakilan Bank BUMN, Dirut PT SHS Syaiful Bahri, PT Pertani, dan 1.600 petani.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yogyakarta Dipastikan Akan Panen Padi Setiap Hari


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler