LOMBOK - Aksi konvoi siswa yang awalnya berjalan aman mulai meresahkan pengendara lain. Polisi pun tidak tinggal diam melihat konvoi yang memacetkan jalan.
Siswa yang membuat ketertiban lalu lintas terganggu langsung diradar oleh personel. Polisi menyisir siswa yang konvoi di sepanjang jalan menggunakan sepeda motor. Tidak hanya pasukan bermotor, polisi juga mengirim personel menggunakan mobil patroli.
Personel gabungan seluruh polsek itu menyisir seluruh jalan yang dilintasi peserta konvoi. Polisi hendak membersihkan aksi konvoi itu di jalur yang banyak dilewati pengendara, terutama di Jalan Pejanggik.
Melihat polisi yang membututinya, siswa yang seragamnya dicoret-coret langsung tancap gas. Mereka menghindari kejaran aparat. Mereka memilih masuk ke dalam kompleks perumahan.
Kejar-kejaran polisi dengan siswa itu mewarnai Kelurahan Dasan Agung. Pasalnya, siswa yang dihadang di perempatan Bank Indonesia (BI) mengambil jalan pintas dengan masuk ke Dasan Agung.
Polisi yang mengendus jejak siswa itu, kemudian melakukan penyisiran. Tindakan polisi itu mendapat dukungan dari warga sekitar. Warga yang merasa terganggu dengan kebisingan aksi konvoi itu melarang siswa melintas di permukiman mereka.
Hal itu membuat siswa semakin panik. Salah satu alternatif siswa itu dengan bersembunyi di rumah warga. Bahkan ada yang nekat menerobos gang-gang sempit yang sulit dilalui. ‘’Kalau mengganggu kita tindak,’’ tegas Kasubaghumas Polres Mataram AKP Arief Yuswanto yang dihubungi Lombok Post (JPNN Group).
Penyisiran polisi itu tidak membuahkan hasil yang banyak. Siswa yang diperkirakan 50 orang itu berhasil menghilangkan jejak dari penyisiran polisi. Dalam penyisiran itu, polisi hanya mengamankan seorang siswa dari SMA Nasional Mataram. Siswa yang diketahui bernama Fandi itu tertangkap setelah empat polisi membuntutinya.
Fandi yang mengendarai sepeda motor berknalpot bising dengan seragam yang sudah dicorat-coret ditangkap di depan Pasar Dasan Agung. Setelah menghentikan laju sepeda motornya, siswa tersebut kemudian diamankan ke Pos Polisi Perempatan BI. Ia diangkut bersama sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan nomor polisi itu. ‘’Saya tidak punya plat, tidak pakai helm, dan berkenalpot racing. Makanya saya ditahan,’’ katanya menjawab Lombok Post, saat berada di pos polisi tersebut.
Kejar-kejaran polisi dan siswa juga terjadi di wilayah Sayang-Sayang. Empat siswa yang mengendarai sepeda motor tanpa mengenakan helm dikejar mobil patroli polisi. Siswa yang hendak melintas di traffic light Selagalas berbalik haluan setelah melihat polisi sedang berdiri di perempatan tak jauh dari Rumah Sakit Jiwa. Mereka berbalik arah dan menarik gas motornya dengan kencang menuju Jalan Lingkar Utara.
Upaya menghindar itu terekam polisi. Mobil patroli yang baru saja beranjak dari Dasan Agung itu mengejarnya. Sayangnya, siswa yang panik itu belari sekencang-kencang, sehingga tak mampu dikejar mobil patroli itu. ‘’Selain membuat kemacetan, siswa yang tak melengkapi diri dengan helm, STNK dan pelat nomor akan tindak juga,’’ kata Arief. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 53.034 Lulus SNMPTN Jalur Undangan
Redaktur : Tim Redaksi