jpnn.com, TERNATE - Dua hari lalu atau sehari jelang puasa, harga barito (bawang, rica dan tomat) di Kepulauan Sula (Kepsul) dan Pulau Morotai meroket.
Pantauan Malut Post (Jawa Pos Group) di Pasar Basanohi Sanana kemarin, harga rica keriting mencapai 120 ribu per kilogram. Harganya naik tajam setelah sebelumnya Rp 50 ribu dan Rp 80 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Harga Cabai Terus Anjlok, Ternyata Ini Penyebabnyaâ¦
Dalam sehari terjadi dua kali kenaikan. Harga bawang putih juga naik cukup tajam, dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Bawang merah harganya juga naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu, dan melejit ke posisi Rp 70 ribu per kilogram.
Kenaikan harga tomat juga sangat tinggi, dari Rp 15 ribu menjadi Rp 20 ribu, dan siang kemarin mencapai Rp 40 ribu per kilogram. Pedagang mengaku terpaksa menjual dengan harga tinggi, karena mereka memperoleh barito juga dengan harga tinggi, dan stoknya terbatas.
BACA JUGA: Enam Penimbun Cabai Ditangkap Tim Mabes Polri
Bupati Kepsul Hendrata Thes usai melakukan sidak di Pasar Basanohi mengatakan akan segera membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Bagi distributor yang sengaja memainkan harga, akan dipolisikan.
“Karena saat cek di pasar, pagi hari dijual dengan harga lain, tapi setelah siang hari harganya tiba-tiba naik. Ini artinya ada permainan," tegas bupati.
BACA JUGA: Menteri Amran: Mari Perangi Kartel Pangan
Ketua Komisi II DPRD Kepsul, Ilyas Yainahu yang juga ikut memantau berharap, instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Disperindagkop dan Bagian Ekonomi, harus bersinergi untuk menjawab persoalan ini. Selain itu, pengawasan juga harus diperketat, sehingga tak ada permainan harga.
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Baru Desa Gotalamo Kota Daruba Pulau Morotai. Harga rica nona naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Bukan hanya itu saja, harga komoditas lain juga meroket.
Harga bawang merah dan bawang putih Rp 65 ribu, naik dari harga sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram. Yang turun hanya harga tomat, dari Rp 20 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram.
“Harga rica nona naik karena stoknya terbatas. Ini saya beli dari pedagang lain Rp 60 ribu, saya hanya ambil untung Rp 5.000,” aku Jamaludin, pedagang.
Kenaikan harga ini dikeluhkan warga, sebab mereka menilai sudah di luar batas kewajaran. “Kalau harga rica nona Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu itu masih wajar, kalau sudah mencapai Rp 80 ribu itu tak benar,” tutur Fadilah, ibu rumah tangga.
Dia mengaku terpaksa membeli karena butuh. Biasanya harga eceran rica nona Rp 5.000 bisa dapat 50 buah, namun saat ini hanya 30 buah. “Saya berharap harga barito segera turun,” harapnya.(rul/din/onk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Bulan Ramadan, Harga Bawang Putih Naik Lagi
Redaktur & Reporter : Friederich