Usai Tabrak Polisi, Pengemudi BMW Itu Syok, Ini Penyebabnya

Senin, 11 Oktober 2021 – 22:30 WIB
Mobil BMW yang dikemudikan RI menabrak seorang petugas di Jakarta Selatan. Foto: Tangkapan layar akun @tmcpoldametro di Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pengemudi mobil mewah jenis BMW yang menabrak anggota polisi di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, sempat syok usai peristiwa tersebut.

Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan setelah kejadian itu, mobil yang dikendarai RI dikerumuni banyak orang sehingga membuat pelaku syok.  

BACA JUGA: Pengemudi Mobil Mewah Penabrak Polisi Jadi Tersangka, tetapi Ada Penjamin

"Di situ banyak orang, digedor-gedor. Dia (pelaku) tidak mau turun karena syok," ucap Argo Wiyono saat dihubungi, Senin (11/10).

Oleh karena itu, dia memastikan bahwa pengemudi tersebut tidak melarikan diri, tetapi tak mau turun dari mobil akibat syok. 

BACA JUGA: Mayat Pria di Mobil BMW, Polisi Belum Temukan Motif

Pelaku justru meminggirkan kendaraannya usai kejadian tersebut. "Dia (pelaku) tidak melarikan diri dan dia minggir," kata Argo. 

Lebih lanjut perwira menengah Polri itu memastikan bahwa berdasar hasil pemeriksaan urine, pelaku tidak terpengaruh minuman keras dan narkoba. 

BACA JUGA: Polisi Terpental dan Terluka Ditabrak Pengendara Mobil Mewah

Perwira menengah Polri itu memastikan hasil pemeriksaan urine pelaku tidak terpengaruh minuman keras dan narkoba.

Sementara, kondisi korban tabrakan saat ini sudah agak membaik.

“(Korban) sudah rawat jalan. Berdasar informasi dari rumah sakit, (korban) disarankan untuk beristirahat," kata Argo.

Polisi telah menetapkan pengemudi BMW inisial RI sebagai tersangka, setelah melakukan pemeriksaan saksi, dan memperoleh alat bukti yang cukup. 

Namun, dia memastikan bahwa RI tidak ditahan meskipun berstatus tersangka. 

Sebab, ujar Argo, ancaman hukumannya di bawah lima tahun. 

Selain itu, tersangka juga kooperatif. 

“Keluarganya menjamin. Sementara, tidak kami tahan tetapi kami kenakan wajib lapor,” pungkas Argo.

"RI dinilai kooperatif dan keluarganya menjamin. 

Insiden yang mengakibatkan korban terpental hingga terluka itu terjadi saat anggota polisi tersebut bertugas melakukan pengalihan lalu lintas crowd free night (CFN) dalam pelaksanaan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta. (cr3/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler