USNI Lepas Ratusan Wisudawan, Lahirkan Calon Wirausaha Muda di Era Digital

Senin, 27 November 2023 – 14:49 WIB
Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) baru saja meluluskan sebanyak 406 wisudawan dan wisudawati. Foto: dok USNI

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) baru saja meluluskan sebanyak 406 wisudawan dan wisudawati yang berasal dari 4 fakultas.

Para wisudawan itu terdiri 10 program studi jenjang S1 dan pascasarjana S2 Magister Manajemen, serta mendorong lahirnya para calon wirausaha muda di era digital.

BACA JUGA: 773 Wisudawan Universitas Bakrie Diharapkan Bisa Bersinergi untuk Indonesia

Wisudawan-wisudawati USNI beserta orang tua dan tenaga pendidik dengan antusias dan haru mengikuti acara Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma USNI XXVII yang berlangsung pada Sabtu, 25 November 2023 di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie, BRIN Thamrin Convention Hall Jakarta, dengan mengangkat tema “Peran Wirausaha Muda terhadap Kreativitas dan Inovasi Digital.”

Ratusan wisudawan USNI yang lulus berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dan merupakan bagian dari 10.000 lebih alumni USNI yang telah lulus dan telah berkarya dan berdampak di berbagai bidang.

BACA JUGA: Unsada Lepas 909 Wisudawan, Punya Kompetensi Khusus, Rektor Agus Optimistis Mampu Bersaing 

USNI sebagai universitas yang didirikan sejak 1983 oleh Yayasan Abdi Karya, berkomitmen untuk melahirkan para wisudawan yang siap bersaing di dunia kerja maupun wirausaha, serta tanpa henti untuk terus belajar dan berkarya dalam menemukan versi terbaik diri, khususnya di era digital saat ini. 

Pada acara wisuda USNI tahun ini, hadir Dr. Sihar Sitorus, BSBA., MBA selaku Rektor Universitas Satya Negara Indonesia, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc selaku Kepala LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah III, Andi Widjajanto selaku Gubernur Lemhannas RI (Lembaga Ketahanan Nasional) periode 2022-2023 yang memberikan sambutan sekaligus inspirasi bagi para wisudawan-wisudawati untuk berani melangkah dalam perjalanan baru mereka, serta Hakim Agung S. Sitorus, B.S.M.E selaku Ketua Yayasan Abdi Karya.

BACA JUGA: Rektor ISTA Jakarta Ingatkan Wisudawan Penting Memiliki Integritas dan Etika

Dr. Sihar Sitorus, BSBA., MBA selaku Rektor USNI menekankan pentingnya melahirkan para wisudawan yang berdaya saing tinggi dan adaptif, khususnya di era digital saat ini.

Sihar mengatakan dunia saat ini terhubung secara digital sehingga menuntut kecakapan dan ketangguhan yang lebih dari sebelumnya.

Oleh karena itu, lulusan kampus USNI diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan-wisudawati USNI yang telah berhasil melalui berbagai tantangan hingga menyelesaikan pendidikan mereka di USNI, serta bagi orang tua dan seluruh dosen juga tim pendidik sivitas akademika USNI yang telah mendukung para wisudawan-wisudawati hingga sampai di titik ini.  Saya percaya, teman-teman adalah penulis potensi dan cerita masa depan dunia yang terus berubah. Bersiaplah untuk menuliskan bab baru, melangkah maju dengan kebijaksanaan dan keberanian yang telah diperoleh selama perjalanan penuh warna di masa perkuliahan USNI," ujar Sihar.

Dr. Sihar menambahkan empat tahun terakhir merupakan masa penuh tantangan dan ketidakpastian, dan ke depannya jalan tidak akan lebih mudah.

Oleh karena itu, dia mendorong para wisudawan-wisudawati sebagai anak muda agar tidak takut dengan kegagalan dan terus melatih resiliensi dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam berbagai bidang yang nanti ditempuh, termasuk dengan menjadi wirausaha muda.

"Saya berharap, para wisudawan-wisudawati dapat menjadi pemimpin baru yang berdaya saing, memiliki keyakinan (conviction) yang kuat, serta dapat menginspirasi dan memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya nanti," sambungnya.

Berdasarkan data dari World Competitiveness Yearbook (WCY) 2021 yang dilakukan oleh Institute Management Development (IMD), dalam hal daya saing, Indonesia menempati peringkat 37 dari total 64 negara yang didata.

Data Global Competitiveness Index 2017-2018 dari World Economic Forum juga menemukan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-36 dari 137 negara.

Walaupun Indonesia masih lebih unggul dibandingkan berbagai negara lainnya, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mendorong kualitas sumber daya manusia yang unggul serta berdaya saing, khususnya di era industri 4.0 saat ini.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, rasio kewirausahaan nasional yang saat ini masih berada di angka 3,47%.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kewirausahaan menjadi salah satu kunci dalam peningkatan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Senada dengan Dr. Sihar, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc selaku Kepala LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah III juga mengungkapkan harapannya agar alumnus USNI bisa menciptakan kreativitas dan inovasi digital dengan daya saing bangsa di kancah internasional.

”Selamat kepada para wisudawan-wisudawati yang telah menyelesaikan pendidikan di USNI dengan prestasi yang membanggakan. Dalam membuka lembaran baru, saya mengajak para wisudawan-wisudawati untuk siap menghadapi tantangan di masa depan, serta menjadi pemimpin-pemimpin baru dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat, baik dalam sektor bisnis, perikanan, pertanian, hukum, teknologi, hingga industri kreatif, salah satunya dengan menjadi wirausaha. Selain itu, saya juga mengajak wisudawan-wisudawati untuk menjalin relasi sosial dan menghargai pluralisme dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," ujar Prof Toni.

Sementara, Andi Widjajanto selaku Gubernur Lemhannas RI periode 2022-2023 menyatakan ke depannya akan ada lima tantangan utama yang perlu dihadapi, termasuk di antaranya transisi ekonomi di bidang digital.

"Sebagai generasi yang telah mengalami transformasi digital, tantangan ini akan menjadi peluang bagi teman-teman yang telah lulus hari ini untuk berkarya dan berdampak secara positif. Di tangan teman-temanlah masa depan Indonesia bisa maju dan sejahtera," tutur Andi.

Acara Wisuda USNI XXVII tahun ini juga dimeriahkan dengan penampilan istimewa dan suara merdu dari  Mirabeth Sonya dan Olivia Pardede, para finalis Indonesian Idol Angkatan X, yang menyanyikan beberapa lagu, berkolaborasi dengan Paduan Suara USNI.

Beberapa lagu yang ditampilkan berunsur etnik, termasuk lagu ‘Anakkon ki do hamoraon di au’ asal Sumatra Utara, dan lagu-lagu lainnya.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi USNI bagi indahnya kekayaan seni dan budaya Indonesia.

USNI Baru: Pendidikan terpersonalisasi untuk Jadi Versi Terbaik Diri

Dr. Sihar Saat ini, USNI sedang melakukan transformasi menjadi ‘USNI Baru’ dengan menghadirkan pendidikan yang personal melalui kurikulum berbasis kewirausahaan, kolaborasi, dan kreativitas.

Perkuliahan tidak hanya kegiatan menimba ilmu di ruang kelas, tetapi juga proses menemukan versi terbaik diri, sehingga mahasiswa tidak hanya berkembang secara keilmuan tetapi juga kematangan pribadi dan emosional.

Hal ini untuk menjawab tantangan daya saing sumber daya manusia Indonesia yang masih perlu ditingkatkan, khususnya menuju Indonesia Maju 2045.

Ini adalah wujud komitmen dan kontribusi kami bagi kemajuan bangsa dan negara.

Saat ini, salah satu keunikan USNI terletak pada Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan yang membawahi program studi Pemberdayaan Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur menjadi satu-satunya kampus dengan wawasan maritim di tengah Ibu Kota Jakarta.

Selain itu, diperkuat dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik membawahi program studi Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi, memaknai roda perekonomian dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis membawahi program studi Manajemen dan Akuntansi, kemudian Fakultas Teknik membawahi program studi Manajemen Teknik Informatika, Teknik Lingkungan dan Sistem Informasi.

Dalam merancang kurikulumnya, USNI tidak hanya sejalan dengan Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemdikbudristek RI, tetapi selangkah lebih maju dengan kurikulum yang berfokus tidak hanya pada pengembangan kompetensi utama, tetapi juga kompetensi tambahan dan pengembangan personal. Hal ini membuat kurikulum USNI berbeda dari kampus lainnya.

USNI merancang mata kuliah yang terintegrasi antar program studi untuk memberikan kompetensi tambahan yang utuh, seperti misalnya program bootcamp, serta menghadirkan kurikulum pengembangan diri yang didesain secara intensional.

Selama 4 tahun berkuliah, mahasiswa mendapatkan berbagai pelatihan terkait penemuan jati diri (self-discovery), manajemen waktu, manajemen kesehatan mental, kemampuan membangun rasa percaya diri, growth mindset dan global mindset, hingga kemampuan menemukan opsi karir dan berjejaring secara profesional.

Pada awal perkuliahan, USNI menawarkan pendidikan yang personal berupa pendampingan minat dan bakat berbasis uji psikotes melalui konseling dan dosen Pembimbing Akademik, untuk membimbing mahasiswa semakin mengenal dan mengelola diri.

USNI juga memberikan sertifikasi secara gratis dari lembaga bereputasi bagi mahasiswanya, serta menawarkan pembelajaran berbasis praktek berupa magang dan projek.

Guna membekali para lulusan USNI dengan pilihan karir yang lebih luas dan kompetitif maupun menjadi wirausaha muda yang resilien, USNI menghadirkan paket lengkap pembelajaran dan praktek keterampilan berwirausaha, yang mencakup: design thinking and entrepreneurship sebagai mata kuliah universitas yang wajib untuk seluruh mahasiswa serta inkubator bisnis dengan akses mentorship dan pendanaan bisnis yang terbuka bagi seluruh mahasiswa USNI.

USNI secara aktif memberikan pendampingan bagi para mahasiswa di berbagai jurusan untuk mengikuti berbagai kompetisi bisnis dan kewirausahaan.

Banyak dari mahasiswa USNI yang berhasil menjuarai kompetisi bisnis dan kewirausahaan tingkat regional hingga nasional, di antaranya Mangrove  Jelly, Tuberrota Ice, Javalus Scrub, Bit Tint, Ugitech, Tukubuku, serta memenangkan berbagai penghargaan dan mendapatkan pendanaan tingkat nasional.

“Harapan saya, walaupun ke depannya tidak akan lebih mudah, para wisudawan-wisudawati USNI bisa semakin siap untuk berkarya dan menjadi wirausaha muda, sekaligus pionir dalam mengembangkan solusi-solusi baru yang memanfaatkan teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis, dan bahkan membuka berbagai peluang baru bagi yang lain,” tutur Dr. Sihar.  (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler