jpnn.com, GARUT - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menolak rencana kedatangan Ustaz Bachtiar Nasir dan Ketum FPI KH Ahmad Shabri Lubis, yang rencananya akan mengisi acara tablig akbar di Masjid Agung Garut, Sabtu (11/11) mendatang.
Dalam sebuah surat yang beredar atas nama PCNU, disebutkan penolakan terhadap ustaz yang akrab disapa UBN itu karena ceramahnya diangap kerap tak menyejukkan dan berpotensi melukai perasaan sebagian warga Indonesia.
BACA JUGA: Ingat, GNPF-MUI Sudah Berganti Nama
PCNU menyebut jika hal itu tetap terlaksana maka dikhawatirkan akan terjadi pergerakan massa yang akan meresahkan warga. Bukan cuma surat dari PCNU itu saja yang muncul, namun ada beberapa surat dari sejumlah ponpes yang menyatakan penolakannya terhadap dua sosok ustaz tersebut.
BACA JUGA: Kronologis Hingga Akhirnya GNPF-MUI Bisa Bertemu Presiden Jokowi
BACA JUGA: Hayo Ngaku, Siapa Halangi Presiden Jokowi Bertemu GNPF-MUI?
Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirodjul Munir, meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri dan tidak memaksakan satu sama lain baik panitia tabligh akbar maupun massa NU.
Apalagi jika pihak di luar masyarakat Garut ikut memanas-manasi konflik ini.
“Pihak luar jangan ikut campur. Bisa kami selesaikan. Jangan kerahkan masa ke Garut. Apa mau jadi ladang pertempuran hanya karena masalah ini,” ujarnya.
MUI juga memberikan solusi agar meski UBN tetap diundang ceramah di Tabligh Akbar agar mengubah konten dakwahnya tidak mengandung isu provokatif. (sta/pojok jabar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bachtiar Nasir Sebut Presiden Jokowi Tak Merasa Ada Kriminalisasi Ulama
Redaktur & Reporter : Adek