jpnn.com, JAKARTA - Penceramah muda Ustaz Erick Yusuf mengungkapkan, gelombang hijrah dari masyarakat saat ini begitu besar. Ini dilihat dari makin banyaknya hijaber. Bahkan di kalangan artis, mulai banyak yang berjilbab.
Hal ini Ustaz Erick Yusuf sampaikan menanggapi pernyataan Menag Fachrul Razi terkait good looking-radikalisme.
BACA JUGA: Ucapan Menag soal Radikalisme-Good Looking Sangat Menyakitkan Umat Islam
"Ketika para artis yang berjilbab ini terekspos di medsos, dan kemudian mereka berkumpul membentuk suatu komunitas, itu kan sebenarnya bagus. Mereka bisa jadi panutan yang baik bagi masyarakat terutama penggemarnya," terang Ustaz Erick dalam kanal Hersubeno yang diunggah Minggu (6/9).
Dulu, artis dicirikan dengan orang yang gemar pesta dan jauh dari agama. Namun dengan adanya artis-artis yang datang ke masjid mengaji, ikut kajian, ikut beramal, image itu mulai memudar.
BACA JUGA: Artis yang Tertangkap Kasus Narkoba Harus Meminta Maaf, Nikita Mirzani: Hubungannya apa? Bingung gue
"Namanya artis kan good looking, mereka pasti berkumpul dengan sesama artis. Nah, jemaah lainnya yang merasa good looking juga ikutan gabung dengan artis-artis tersebut. Namun, walaupun good looking, mereka bukan radikal loh," bebernya.
Ustaz Erick melihat, gelombang hijrah dari para artis ini karena ingin lebih mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Tidak ada tujuan lain selain belajar agama dari para artis tersebut.
BACA JUGA: Soal Pernyataan Menag Fachrul Razi, Ustaz Erick Yusuf: ini yang Jadi Bahaya
"Saya pastikan para artis yang ikut komunitas-komunitas keagamaan itu tidak pernah berpikir lain. Mereka tidak punya niat berpolitik atau melakukan gerakan-gerakan. Niat mereka murni ingin menjadi pribadi yang lebih baik sesuai tuntunan Rasulullah," bebernya.
Itu sebabnya, lanjut Ustaz Erick, jangan sampai mereka ini dicurigai apalagi sampai dipersonifikasikan dengan good looking radikal.
"Saya sarankan sebaiknya radikalisme didefinisikan bersama, disepakati, dan dijadikan pijakan bersama. Agar orang-orang yang berkumpul di masjid, belajar mengaji, melakukan kajian dan penampilan manis-manis serta rapih tidak dituduh radikal," pungkasnya. (esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad