jpnn.com - PONTIANAK – Situasi Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang sudah aman dan kondusif, tiba-tiba mencekam, Jumat (4/11) malam.
Segerombolan remaja dan pemuda diduga bertindak anarkis di kawasan Jalan Tanjung Raya, Pontianak Timur dan Gajahmada, Pontianak Selatan.
BACA JUGA: GNPF MUI Kirim Satu Grup Kawal Pemeriksaan Ahok
Aksi tersebut disayangkan Ustaz Muhammad Haidar, tokoh agama yang dihormati warga Kampung Beting, Pontianak Timur dan Kota Pontianak pada umumnya. Dia mengatakan, Islam itu rahmatan lil alamin.
“Islam itu mengutamakan keselamatan orang banyak. Bukan kepentingan pribadi,” kata Ustaz Haidar.
BACA JUGA: Waspada! Ada KPK Gadungan di Jatim
Menurutnya, aksi massa di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kota Pontianak, Jumat (4/11), tujuannya menyampaikan aspirasi.
Itu dibenarkan dan dijamin undang-undang, serta menjadi hak setiap warga negara. “Tentunya dengan santun, sopan dan damai,” katanya.
BACA JUGA: Ahok Bilang Ibu Angkatnya Beragama Islam
Dikatakan Ustaz Haidar, kericuhan di Jakarta yang berimbas ke Simpang Empat Tanjung Raya dan Jalan Gajahmada pada Jumat malam, merupakan kejadian di luar dugaan.
“Mungkin disebabkan terprovokasi keadaan atau yang lainnya, kita juga tidak tahu. Saya meyakini hal seperti ini tidak diinginkan. Kita harus damai, jaga NKRI. Semua saudara kita, apapun suku dan agamanya,” tegas pengasuh Majelis Taklim El Betinqy Kampung Beting itu.
Menurut Ustaz Haidar, apa yang diucapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) harus cepat diproses hukum oleh kepolisian. Tuntutan umat muslim pada 4 November itu harus didengarkan.
“Sebaliknya, kita juga harus menyampaikan aspirasi dengan baik dan sopan. Tujuan kita kepada personnya, bukan mengarah pada suku maupun agamanya. Jangan sampai kita melakukan tindakan anarkis,” jelas Ustaz Haidar.
Ustaz Haidar mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat Kalbar agar mengedepankan akhlak mulia. Baik berucap dan bertingkah laku.
Kedepankan kepentingan yang bermanfaat. Jangan terprovokasi isu-isu yang tidak benar dan harus bersabar.
“Kita harus menahan diri, jangan anarkis. Jika ha-hal negatif itu dilakukan, maka akan merugikan orang banyak,” katanya.
Tokoh agama Kampung Beting ini juga meminta kepolisian bekerjasama dengan masyarakat. Apalagi polisi merupakan pelindung dan mitra masyarakat.
“Pemerintah juga kita harapkan cepat menyelesaikan permasalahan yang ada. Utamakan aspirasi masyarakat, kalau tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pintanya.
Ustaz Haidar mengajak semua elemen masyarakat Indonesia, apapun suku dan agamanya, harus sama-sama menjaga keharmonisan.
“Damai, tenang dan nyaman. Itu yang harus diutamakan,” tegas Ustaz Haidar. (ach/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot: Untuk Pak Ahok, Silakan Diproses Hukum
Redaktur : Tim Redaksi