Usul Pilkada Serentak dengan e-Voting, Ganjar: Saya Tahu Perdebatan akan Panjang

Selasa, 09 Juni 2020 – 21:35 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan melanjutkan tahapan pilkada serentak 2020 mulai 15 Juni.

Artinya, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu akan tetap digelar di tengah kondisi pandemi covid-19.

BACA JUGA: Ganjar Rela Gowes Sepeda Puluhan Kilometer Demi Melihat Petani Muda Ini

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengatakan siap untuk menggelar pilkada serentak itu.

Meski demikian, Ganjar menegaskan harus ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan dalam pelaksanaan pilkada serentak tersebut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: 18 Staf Presiden Kena Corona, Tiongkok Kecewa, Teroris Dimodali Rp 500 Ribu

"Intinya kami siap semuanya. Hanya mungkin yang perlu disiapkan dengan lebih matang adalah SOP yang mesti dilakukan, mulai tahapan awal sampai tata cara pencoblosan," kata Ganjar ditemui di kantornya, Selasa (9/6).

Ganjar mengatakan, proses Pilkada saat ini memang harus berbeda. Ada banyak rutinitas yang diubah, misalnya cara kampanye yang tidak lagi terbuka dengan mengumpulkan massa besar, melainkan menggunakan media sosial dan platform digital lainnya.

BACA JUGA: Pilkada Serentak, Calon Kepala Daerah Dilarang Menggelar Konser Musik

"Syukur-syukur sebenarnya, kalau hari ini kita percaya dengan sistem, proses pemilihannya menggunakan e-voting. Hari ini sebenarnya saatnya kita pakai e-voting, meskipun saya tahu perdebatan pasti akan sangat panjang. Namun, harus ada pola baru yang disiapkan agar tidak ada kerumunan massa saat proses pencoblosan berlangsung," terangnya.

Dia ingin ada diskusi dan pembahasan serius tentang kemungkinan e-voting digunakan saat Pilkada berlangsung. 

Melalui mekanisme itu, sebenarnya orang tidak perlu berkerumun datang ke tempat pemungutan suara, karena di manapun dia berada bisa menentukan pilihannya masing-masing.

"Dengan e-voting, orang bisa nge-vote di manapun dia berada. Sebenarnya, ini cara yang bisa dipakai di tengah kondisi saat ini. Saya pengin ada diskusi dan pembahasan serius soal ini," terangnya.

Disinggung terkait penganggaran termasuk kesiapan anggaran untuk protokol kesehatan saat Pilkada berlangsung nanti, Ganjar menegaskan semuanya sudah disiapkan.

Namun, dia mengkhawatirkan kesiapan daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak itu.

Pasalnya, pandemi COVID-19 ini memaksa semua daerah melakukan refocusing anggaran untuk penanganan wabah. Perlu dievaluasi bersama, apakah daerah-daerah itu masih ada anggaran untuk pilkada atau tidak.

"Kalau tidak ada, maka urutannya bagaimana, apakah dibantu dari provinsi, pusat atau bagaimana. Soal ini sedang dibahas oleh KPU, Kemendagri dan Bawaslu. Namun intinya kami siap, kami akan bantu dan dorong kabupaten/kota untuk hal ini," tutupnya.

Sekadar diketahui, pelaksanaan Pilkada serentak 2020 rencananya akan tetap digelar tahun ini.

Di Jawa Tengah, ada 21 kabupaten/kota yang akan berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

Di antaranya adalah Kabupaten Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Kebumen, Kendal, Klaten, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri dan Kabupaten Wonosobo.

Sementara untuk Kota, diantaranya Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Semarang dan Kota Surakarta. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler