Usulan Pemangkasan Biaya Haji Didukung

Kamis, 07 Maret 2013 – 06:18 WIB
JAKARTA--Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung langkah Kementerian Agama (Kemenag) dalam upaya memangkas biaya haji melalui kerjasama dengan perusahaan terkait. Terutama yang berhubungan dengan biaya transportasi.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Jazuli Juwaeni, mengatakan dari hasil pertemuan antara komisi VIII dengan Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Dirjen Penyelenggaraann Ibadah Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, memungkinkan terjadinya penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) pada tahun ini.

Itu terjadi setelah melihat bahwa peluang menekan cost dari sektor transportasi untuk mengangkut para jamaah bisa ditekan. "Komponen biaya ibadah haji yang paling besar adalah transportasi udara. Jika bisa diefisienkan maka akan terjadi penurunan yang signifikan pada BPIH tahun 2013," ujarnya dalam keterangan resmi usai pertemuan dengan Kemenag dan Kemenhub di gedung DPR RI, Rabu (7/3).

Khusus untuk biaya penerbangan, kata Jazuli, pengurangan biaya bisa dilakukan dengan mendorong agar maskapai penerbangan haji ditender dan dibuka ruang untuk berkompetisi antara maskapai yang memenuhi persyaratan. Kedua, Garuda Indonesia sebagai langganan pemenang tender dapat melakukan sewa pesawat dalam jangka panjang setidaknya minimal 1 tahun agar penggunan lebih optimal sehingga berdampak positif pada pengaturan strategi harga.

Ketiga, menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kemenhub diminta melakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan pihak maskapai terutama Garuda Indonesia sebagai BUMN milik negara. Diminta agar turut membantu mengupayakan penekanan harga dengan tidak mengambil keuntungan terlalu tinggi. "Demi kepentingan jamaah," kata dia.

Selanjutnya pemerintah juga bisa berbicara dengan pihak-pihak terkait untuk menegosiasi komponen biaya lainnya seperti dengan PT Pertamina agar mendiskon harga jual Avtur khusus untuk penerbangan jamaah haji. Pembicaraan juga diupayakan dengan PT Angkasa Pura sebagai otoritas bandara agar mengurangi atau bahkan menghilangkan biaya jasa bandara untuk ibadah haji.

"Dengan langkah tersebut saya yakin BPIH juga akan turun mengingat 50 persen lebih komponen BPIH adalah biaya penerbangan," yakinnya.

Sebelumnya, Anggito Abimanyu memang mengungkapkan sudah mengupayakan berbagai langkah tersebut dan menurutnya masih memungkinkan untuk direalisasikan. Misalnya meminta diskon harga Avtur karena secara kebetulan harga minyak dunia sedang mengalami penurunan. "Meskipun turunnya tidak banyak," katanya.

Terkait maskapai penerbangan, kata Anggito, saat ini tender masih terbuka untuk semua perusahaan sehingga belum mengerucut pada satu pilihan. Tender terbuka untuk maskapai domestik dan asing. "Diupayakan secepatnya. Bulan ini semoga sudah selesai," tuturnya.

Pihaknya belum bisa mengumumkan berapa kebutuhan biaya untuk penyelenggaraan haji tahun ini. Namun diupayakan selesai pada April atau lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya biasanya pada bulan Agustus.

Sejauh ini yang sudah terlihat adalah adanya konsekuensi biaya naik dari tambahan jumlah tenaga keamanan dan kesehatan untuk peningkatan kualitas layanan. Tahun lalu, menurutnya nilai manfaat per jamaah sebesar Rp 9 juta ditambah uang tunai Real 1200 per  jamaah. "Tahun ini sepertinya akan naik menjadi sekitar Rp 12 juta nilai manfaat per jamaah ditambah Real 1500 dalam bentuk tunai," ujarnya, belum lama ini.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Mediator Konflik Internal Ormas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler