Berbicara dalam sebuah forum diskusi di grup BlackBerry, Minggu (4/11), Marzuki mengatakan, dari tahun ke tahun keluhan para jamaah haji selalu sama. "Keluhan jemaah dan masalah yang timbul masih itu-itu saja. Hak-hak para jemaah haji yang telah membayar BPIH selalu saja tidak bisa dipenuhi sesuai haknya," kata Marzuki.
Ia mencontohkan keluhan-keluhan jamaah seperti pemondokan, sarana transporatasi dan catering. Marzuki mengaku sudah mendapatkan laporan meski baru secara lisan perihal penyelenggaraan haji tahun ini. Misalnya penumpukan jemaah dalam satu pemondokan, karena kamar yang harusnya diisi 4 jamaah saja bisa ditempati 8-9 orang.
Hal yang juga jadi sorotan adalah fasilitas sanitasi MCK (Mandi Cuci Kakus). "Laporannya MCK yang jorok dan tidak manusiawi, terutama di Mina. Belum lagi sampah yang berserakan. Ini bukan hanya menyebabkan pemandangan yang tidak sedap tapi juga mengganggu kesehatan,” beber politisi Partai Demokrat itu.
Marzuki mengakui, Kementerian Agama (Kemenag) memang telah melakukan upaya-upaya demi perbaikan layanan kepada jemaah haji asal Indonesia. Namun menurutnya, perbaikan layanan juga harus dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi.
Ditambahkan Marzuki, Pemerintah Arab Saudi memang sangat dominan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Karenanya jika upaya perbaikan dalam melayani jemaah haji yang dilakukan pemerintah Indonesia tak dibarengi dengan upaya serupa oleh pemerintah Arab Saudi, lanjut Marzuki, maka moratorum diyakini bisa menjadi cara untuk menekan negeri kerajaan yang dikenal kaya minyak itu.
"Kalau pelaksana haji kita sudah baik, sementara pemerintah Arab Saudi masih belum bisa memberikan yang baik kepada kita, maka tidak ada salahnya kita memoratorium haji. Moratorium bisa dilakukan sepanjang tidak ada jaminan dari pemerintah Arab Saudi memberikan pelayanan yang layak bagi jemaah haji kita," cetusnya.
Marzuki mencontohkan saat Rasulullah melarang ummatnya berhaji karena Mekah dikuasai kaum kafir Quraish. "Karena Rasulullah khawatir kalau ummatnya memaksakan diri berangkat haji akan mendapatkan perlakuan tidak baik oleh kaum Quraish,” tegas politisi yang sering mengisi ceramah agama dan khotbah Jumat itu.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rieke Gagas Regionalisasi Pengupahan
Redaktur : Tim Redaksi