jpnn.com, JAKARTA - Project residensial pertama yang diluncurkan oleh Delution Land, Linaya Community Living meraih penghargaan Small Architecture di ajang Architecture MasterPrize.
Architecture MasterPrize merupakan sebuah ajang penghargaan internasional di bidang arsitektur, lanskap dan desain interior yang diprakarsai oleh Farmani Group yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat.
BACA JUGA: Penjualan Linaya Meroket di Tengah Pandemi
Linaya Community Living sendiri ditahbiskan sebagai pemenang setelah menyisihkan lebih dari 1.500 proyek arsitektur lainnya di dunia.
Unit rumah Linaya Community Living yang didesain oleh Delution sukses merebut perhatian dunia melalui desain unit rumahnya yang compact namun sarat dengan unsur estetika.
BACA JUGA: Keren, LPKR Masuk Kategori Pengembang Paling Solid Berdasar Hasil Riset
Meski berdiri di atas lahan dengan luas 60m2, setiap unit Linaya Community Living dirancang untuk mampu mengakomodir ruang yang dibutuhkan oleh sebuah keluarga.
Unit rumah ini didesain dengan konsep compact house sehingga dapat memiliki tiga kamar tidur plus satu kamar asisten rumah tangga (ART), dua kamar mandi, area ruang keluarga dan ruang makan, serta rooftop cantik.
BACA JUGA: Meikarta Meraih 2 Penghargaan Bergengsi di Indonesia Property Awards 2020
"Keterbatasan itu juga menjadi alasan kami untuk memaksimalkan desain interiornya sehingga setiap unit rumah yang berkonsep compact house ini dirancang untuk memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang baik," ujar Angga Sadikin, Chief Operation Officer Delution Land, dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11).
Konsep compact house memang sangat terlihat dari pemanfaatan ruang dalam rumah ini, seperti meja makan yang dapat dilipat hingga tangga yang didesain melingkar untuk menghemat space namun tetap menonjolkan unsur estetika.
Saat ini, Delution Land masih memasarkan hunian di cluster perumahan 30 unit yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan itu.(jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh