jpnn.com - JAKARTA – Persaingan jelang pemilihan Ketua Umum PSSI semakin panas. Beberapa calon ketua umum mulai diserang isu negatif. Salah satunya adalah Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu disebut-sebut akan menampung figur-figur yang pernah menghuni PSSI era La Nyalla Matalitti. Moeldoko dianggap tak memenuhi slogan Football For All yang diusungnya.
BACA JUGA: Andik Khawatir Timnas Gagal Tampil di Piala AFF
Namun, Moeldoko membantah bakal menggunakan jasa semua sosok di era La Nyalla. Dia mengaku memiliki kriteria tersendiri untuk orang yang akan bekerja sama dengannya jika terpilih sebagai Ketum PSSI.
“Yang jelas kami akan menjalankan organisasi dengan prinsip 3R. Yakni recruit, retain dan remove,” ujar Moeldoko.
BACA JUGA: Surat FIFA Tegaskan Kongres PSSI Jadi 10 November
Recruit berarti Moeldoko ingin merekrut sosok yang punya kemampuan. Selama ini, Moeldoko selalu menegaskan ingin bekerja sama dengan figur-figur yang punya visi dan misi sejalan.
Retain berarti Moeldoko ingin mempertahankan sosok-sosok yang punya kapabilitas mumpuni. Tak bisa dipungkiri, meski PSSI sedang bobrok, masih ada sosok-sosok yang kemampuannya dibutuhkan untuk membenahi organisasi.
BACA JUGA: Mamak: Sampaikan Salam Terima Kasih Saya untuk Jakmania
Remove berarti Moeldoko ingin mencoret figur yang tidak bisa membuat perubahan di PSSI dan tatanan sepak bola Indonesia.
“Saya selalu mengatakan bahwa sepak bola tidak boleh hanya dikuasai satu kelompok. Sepak bola harus bisa menyatukan. Bukan hanya menyatukan pengurus, tetapi yang lebih penting menyatukan bangsa,” ujar Moeldoko.
Peraih Bintang Adhi Makayasa 1981 itu juga menampik tak memiliki semangat nusantara. Dia mengaku ingin menampung orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia jika terpilih sebagai Ketum PSSI.
Syaratnya, orang-orang tersebut harus memiliki kemampuan bagus dan sejalan dengan visi misi Moeldoko.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena orang-orang tersebut memiliki pemahaman tentang sepak bola di daerahnya masing-masing.
“Indonesia itu terdiri banyak daerah. Di setiap daerah tentu ada yang sangat paham dengan sepak bola. Mereka ingin saya rangkul. Saya selalu berprinsip, kesuksesan tidak diraih sendirian. Sukses itu bersama-sama, bahu-membahu,” imbuh Moeldoko.
Dia mengaku selalu menekankan slogan Moeldoko Mendengar. Artinya, dia selalu siap menerima masukan dari stakeholder sepak bola nasional.
“Saya juga tidak akan bisa sukses kalau sendirian. Karena itu, saya perlu merangkul orang-orang yang berkompeten. PSSI ini organisasi besar. Tidak mungkin semuanya dikerjakan sendirian,” ujar Moeldoko.
Di sisi lain, Moeldoko masih terus menggodok calon wakil ketua umum dan sekretaris jenderal. Lantas, bagaimana optimismenya menghadapi persaingan nanti?
“Semua kompetitor seimbang karena mereka semua sudah memenuhi syarat dari Komite Pemilihan,” ujar Moeldoko. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Muda Indonesia Siap Berjuang di Singapura
Redaktur : Tim Redaksi