jpnn.com - JAKARTA – Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports and Entertainment selaku operator turnamen, menyebut ada aktor intelektual yang sengaja merancang peristiwa penyerangan terhadap suporter Arema Cronus di Sragen, Jawa Tengah pada akhir pekan lalu.
Itu setelah mereka mendapat banyak kejanggalan dari insiden yang mengakibatkan dua Aremania tewas saat hendak menyaksikan laga Arema Cronus melawan Surabaya United di Sleman, Jogjakarta itu.
BACA JUGA: Menurut Menpora, Penyerangan Aremania di Sragen Terencana
“Harapan kami, penyelidikan atas kasus ini tidak berlangsung hanya di aktor lapangan saja. Tapi, juga harus bisa mengungkapkan siapa saja yang berada di balik ini semua,” kata pria asal Aceh itu kepada Jawa Pos.
“Semua harus terang benderang, karena kami tidak mau ada kejadian yang sama dikemudian hari,” lanjutnya.
BACA JUGA: Wow! PSMS Medan Bentuk Empat Manajemen
Nah, menurut Hasani, salah satu kejanggalan yang mereka dapat, adalah terkait keterlibatan bonek dalam insiden itu. Alasannya, selama turnamen tersebut bonek yang terkenal sebagai pendukung fanatik Persebaya Surabaya itu tidak pernah memberikan dukungan setiap Surabaya United menjalani pertandingan.
Itu terlihat dari setiap pertandingan Surabaya United yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo sepi penonton.
BACA JUGA: Pelatih Maklum, Main di Tarkam untuk Menyambung Hidup
BACA: Menurut Menpora, Penyerangan Aremania di Sragen Terencana
“Saat Surabaya United bermain di Sidoarjo saja tidak ada bonek yang nonton. Lantas, masa ada sih bonek yang rela-rela berjalan jauh ke Jogja padahal bukan Persebaya yang bertanding,’’ ujar Hasani penuh keraguan. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggawa Laskar Wong Kito Tetap Jaga Kondisi
Redaktur : Tim Redaksi