Usut Pelemparan Bahan Peledak di Rumah Bacagub Aceh, Polisi Bentuk Tim Gabungan

Senin, 02 September 2024 – 13:07 WIB
Polisi memasang pita garis polisi di rumah Bacagub Aceh di Banda Aceh, Senin (2/9/2024). ANTARA/M Haris SA

jpnn.com - BANDA ACEH - Rumah pribadi Bakal Calon Gubernur Aceh Bustami Hamzah di Gampong Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, dilempari bahan peledak oleh orang tidak dikenal (OTK), Senin (2/9) subuh.

Ledakan tidak mengakibatkan kerusakan parah, hanya beberapa pot bunga dan dinding beton pagar rumah terlihat seperti bekas terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

BACA JUGA: TNI AL Amankan Paket Diduga Berisi Bahan Peledak

Polisi bergerak cepat mengusut kasus itu. Kepolisian Resor Kota Banda Aceh sudah membentuk tim gabungan untuk menyelidiki pelemparan bahan peledak ke rumah Bustami Hamzah.

"Kami membentuk tim gabungan, di antaranya dengan melibatkan detasemen khusus, penjinak bom, unsur lainnya dari Polda untuk menyelidiki pelemparan bahan peledak ke rumah Bustami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama di Banda Aceh, Senin (2/9).

BACA JUGA: Detik-Detik Rumah 3 Lantai Ambruk, Suaranya Terdengar Seperti Ledakan

Bustami Hamzah merupakan bacagub Aceh pada Pilkada 2024 yang berpasangan dengan Muhammad Yusuf.

Pasangan ini mendaftar sebagai bakal calon ke Kantor KIP Provinsi Aceh pada Kamis (29/8).

BACA JUGA: Duar, Rumah Cagub Aceh Dilempar Bom saat Subuh

Saat ini, pasangan ini baru mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan.

Sebelum maju dalam kontestasi politik Pilkada 2024, Bustami ditunjuk sebagai penjabat gubernur Aceh sejak Maret 2024.

Pada saat itu, dia menjabat sekretaris daerah Aceh.

Fadillah menjelaskan bahwa pelemparan bahan peledak ke rumah Bustami diperkirakan terjadi pada pukul 05.15 WIB.

Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan sejumlah barang bukti.

"Beberapa saksi juga sudah kami mintai keterangan awal," kata perwira menengah Polri, itu.

Hasil identifikasi awal, terlihat dari rekaman kamera pemantau atau CCV ada dua orang bersepeda motor dari arah sisi kanan rumah.

Setiba di depan pintu pagar rumah, seseorang dari mereka terlihat melempar sesuatu.

"Keduanya langsung melarikan diri. Setelah itu, terjadi ledakan," ungkap Fadillah.

"Kami belum bisa memastikan, apakah bahan peledak yang dilemparkan itu granat, bom molotov atau lainnya. Untuk kepastiannya, tunggu hasil laboratorium forensik. Namun, ada pen granat yang diamankan," katanya.

Sementara itu, Kautsar, kerabat Bustami, mengatakan kondisi keluarga saat ini dalam keadaan baik.

Pada saat kejadian, Bustami sedang berada di luar rumah.

Kautsar mengaku tidur di lantai dua rumah yang terpaut beberapa meter dari sumber ledakan.

"Di rumah saat kejadian hanya ada istri, anak-anak, dan mertua. Saya juga ada di rumah, tidur di lantai dua. Suara ledakan kuat sekali, sampai memekakkan telinga. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Semuanya baik-baik saja," katanya.

Setelah ledakan terjadi, dia langsung memeriksa dan mendapati beberapa pot bunga berantakan dan tampak hitam di dinding beton seperti bekas kebakaran.

"Ledakan terdengar menjelang azan salat subuh. Suara ledakan kuat sekali. Saya pikir trafo listrik yang meledak. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Banda Aceh," kata Kautsar yang juga mantan anggota DPR Aceh. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler