UTA 45 Jakarta Kukuhkan Profesor Farmasi Klinis, Diana Laila jadi Guru Besar Termuda

Jumat, 22 September 2023 – 11:51 WIB
Orasi Ilmiah Prof. Diana Laila saat pengukuhan guru besar UTA 45 Jakarta. Foto: dok UTA 45 Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta) mengukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi klinis pada Fakultas Farmasi UTA 45 Jakarta pada 21 September 2023.

Adapun Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D ditetapkan sebagai guru besar melalui SK Mendikbudristek RI No. 29021/M/07/2023 tanggal 12 Juni 2023.

BACA JUGA: Begini Cara Fakultas Hukum UTA45 Jakarta Bantu Memenuhi Hak Difabel

Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D menjadi guru besar termuda di era kepemimpinan Dr. Rudyono Darsono.

Rektor UTA’45 Jakarta J Rajes Khana, Ph.D dalam sambutannya menyatakan memiliki harapan besar pada pencapaian Prof Diana Laila sebagai guru besar.

BACA JUGA: KKN UTA 45 Jakarta Bantu Masyarakat Pesisir Kalibaru Mengatasi Stunting

"Kami berharap capaian ini dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi pada UTA 45 Jakarta dan juga untuk bangsa Indonesia," ujar Rajes.

Di samping itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA 45 Jakarta Dr. Rudyono Darsono, MH pun berharap Prof Diana Ramatillah, Ph.D dapat menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, generasi muda, dan meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Ucapan selamat pun datang dari perwakilan LLDIKTI3 Taufan Setyo, S.Kom, M.Si.

Dia mengucapkan selamat atas pencapaian jabatan akademik tertinggi untuk Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D.

"Sebuah prestasi yang membanggakan untuk diri dan institusi. Hari ini merupakan momen yang penting untuk dirayakan kita semua bagi pencapaian kemajuan dunia akademik," ungkap Taufan.

Taufan mengatakan capaian professor dapat menginspirasi dan mendorong generasi muda untuk mengembangkan potensi dalam pembangunan bangsa.

"Memiliki peran dan tanggung jawab dalam pembangunan bangsa dan sebagai agent of change dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat," ungkapnya.

Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungannya.

Pada pengukuhan itu Prof. Diana memberikan Orasi ilmiah berjudul: “Peran Farmasis dalam Penelitian Farmasi Klinis dengan Topik Infeksi Pada Pasien dengan Komorbid Penyakit Degeneratif di Era Pandemi Covid-19”.

Seperti dibuktikan bahwa 26% pasien Covid-19 di Jakarta meninggal karena memiliki comorbidities penyakit degenerative. Hubungan yang signifikan ditemukan antara durasi pengobatan dan penyakit penyerta.

Oleh karena itu, perhatian dan waktu yang besar harus diberikan kepada pasien covid 19 dengan penyakit penyerta untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan lebih lanjut.

Farmasi klinis merupakan bagian dari tubuh farmasi yang yang beririntasi pada pasien.

"Farmasi atau apoteker yang dulu hanya fokus pada pembuatan obat, sekarang merupakan bagian dari tim Kesehatan yang membantu dan meningkatajn quality of life pasien melalui penggunaan obat yang tepat," ucap Prof. Diana.

UTA’45 Jakarta mencanangkan program 10 Tahun Menuju Profesor bagi para dosennya yang memiliki integritas serta loyalitas untuk membangun kampus dan dunia pendidikan menjadi lebih baik.

Program ini terwujud dengan pencapaian yang diraih Prof Diana Ramatillah, Ph.D. Peran kampus dalam menghasilkan guru besar sudah menjadi tanggung jawab yang harus ditunaikan sebagai kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.(mcr10/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler