Utang BUMN Naik Drastis

Jumat, 01 Maret 2019 – 13:43 WIB
Kantor Kementerian BUMN. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Utang badan usaha milik negara (BUMN) pada 2018 melonjak 47,5 persen jika dibandingkan dengan 2017.

Utang pada tahun lalu disebut-sebut berada di angka Rp 2.394 triliun.

BACA JUGA: Rini Soemarno Merasa Lebih Nyaman Bersepatu Kets

Sekretaris Kementerian BUMN Iman Apriyanto mengatakan, perusahaan pelat merah memang membutuhkan utang untuk terus melakukan investasi.

”Investasi, ada porsi ekuitas, ada porsi utang. Namanya perusahaan tumbuh dan berkembang besar,” ungkap dia di JCC Senayan, Kamis (28/2).

BACA JUGA: Divestasi Freeport Tak Mempedulikan Kepentingan Bangsa

Pada 2018, BUMN memang cukup masif menggelontorkan dana investasi, terutama untuk sektor infrastruktur.

Total belanja modal (capital expenditure) yang digelontorkan oleh BUMN tahun lalu mencapai Rp 487 triliun.

BACA JUGA: Karyawan PTPN Berpeluang Dapat Lahan 1 Hektare

Dia menjelaskan, utang BUMN tersebut masih berada dalam batas aman. Sebab, BUMN masih ditopang pendapatan dan aset yang terus meningkat.

”Pendapatan ribuan triliun (rupiah). Kemampuan bayarnya kan dari pendapatan,” imbuh dia.

Berdasar prognosis Kementerian BUMN, nilai aset BUMN pada 2018 mencapai Rp 8.092 triliun.

Angka itu naik tipis jika dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp 7.210 triliun.

Sementara itu, total laba BUMN pada 2018 hanya naik tipis bila dibandingkan dengan 2017. Yakni, menjadi Rp 188 triliun dari Rp 186 triliun.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pada 2019 pihaknya menargetkan laba BUMN bisa tembus Rp 200 triliun.

”Kompetisi lebih berat. Sinergi harus lebih ditingkatkan. Holding juga harus jalan supaya efisien keuangan dan operasional bisa berjalan baik,” tutur dia. (vir/c11/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri BUMN Pastikan Tol Pasuruan – Probolinggo Siap Dioperasikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler