jpnn.com, PARIAMAN - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritisi kebijakan pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi terkait utang Indonesia yang mencapai lebih dari Rp 7.000 triliun.
HNW, sapaan karib Hidayat, berkaca pada data yang dikeluarkan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030, HNW Setuju dengan Tito
Berdasar data Indef, total utang Indonesia mencapai Rp 4.034,8 triliun hingga Februari 2018.
Namun, total utang Indonesia menembus Rp 7.000 triliun jika digabung dengan jumlah utang swasta.
BACA JUGA: HNW: Jangan Sampai Nenek Dihukum Tetapi Koruptor Dibiarkan
Menurut HNW, jumlah utang pemerintah Indonesia harus dikritisi. Salah satunya dari aspek janji Jokowi.
Dia menyindir janji Jokowi yang tidak akan menambah utang pada saat kampanye Pilpres 2014 lalu.
BACA JUGA: Setelah Airlangga, Siapa Lagi yang akan Joging sama Jokowi?
“Bahkan, beliau mengatakan langsung mulas begitu mendengar kata utang. Nah, kalau mulas, bagaimana ini?” kata HNW setelah sosialisasi empat pilar MPR di Kota Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (25/3).
Pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu juga mempertanyakan manfaat utang Indonesia.
Sebab, menurut HNW, utang yang sedemikian besar ternyata tidak membuat kesejahteraan rakyat membaik.
“Utang itu untuk apa? Sebab, utang jalan terus tetapi lapangan kerja belum dibuka, pengangguran di mana-mana, dan tamatan perguruan tinggi mayoritas tidak terserap lapangan kerja,” kata politikus yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz HNW itu. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Surya Paloh Terkait Pertemuan Airlangga dan Jokowi
Redaktur & Reporter : Ragil