Utang Luar Negeri Meningkat, Dahlan: Swasta Harus Dikendalikan

Kamis, 22 Mei 2014 – 12:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak menampik bahwa pihaknya mendapat imbauan dari Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, untuk mengurangi utang luar negeri. Imbauan itu diberikan untuk menekan utang Indonesia pada luar negeri yang terus bertambah.

"Memang ada imbauan dari gubernur BI untuk kurangi utang luar negeri," ujar Dahlan usai menggelar Rapim BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/5).

BACA JUGA: Ayam dan Telur Bisa Kerek Inflasi Mei

Lebih lanjut ia katakan bahwa tingginya utang luar negeri bukan dari perusahaan milik pemerintah atau BUMN. Dahlan lantas mencontohkan dua perusahaan energi terbesar di Indonesia, yakni PT Pertamina dan PT PLN yang dikenal memiliki utang luar negeri cukup besar.

"Karena kebutuhan Pertamina kan mendesak. Konsekuensinya tinggi sekali dan BBM enggak bisa ditunda. Setelah kita hitung, berapa pinjaman luar negeri Pertamina dan PLN dalam valas, ternyata cuma 7 persen," ulasnya.

BACA JUGA: OJK Batasi Asing di Sekuritas

Mengingat masih terkendalinya utang pemerintah, Dahlan mengusulkan kepada stakeholder untuk lebih memberikan kebijakan terkait pengendalian utang luar negeri oleh swasta.

"Karena kebutuhan BBM tidak bisa ditunda. Jadi sebaiknya ada pengendalian utang swasta saja," seru mantan Dirut PLN itu.

BACA JUGA: Wapres: Pemerintah Pegang Komitmen Migas

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri Indonesia terus mengalami peningkatan. Utang luar negeri pada Maret 2014 tercatat sebesar US$ 276,5 miliar atau senilai Rp 3.138,55 triliun (kurs Rp 11.351 per dolar AS), tumbuh 8,7 persen dibandingkan dengan posisi Maret 2013. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Ekspor Mamin, Ikuti Pameran di Bangkok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler